Jadi, para penulis harus menggunakan istilah teknis dan akronim masing-masing dengan hati-hati dan mengganti kata-kata teknis mereka dengan kata-kata sederhana.
7. Pilih Kata dengan Kekuatan dan Semangat yang Tepat
Beberapa kata kuat. Beberapa lemah dan kusam dan sebagian jatuh di antara yang ekstrem ini. Penulis yang baik tahu perbedaan ini dan mereka mempertimbangkannya dengan cermat.
Maka, penulis harus menggunakan kata-kata yang membawa makna yang dimaksudkan terbaik.
Sebagai contoh:
Kata 'taipan' lebih kuat dari 'pengusaha yang sangat sukses', 'pasar spekulan jual' lebih kuat daripada 'pasar yang umumnya menurun,' 'booming' lebih kuat daripada 'periode kemakmuran bisnis' dan sejenisnya.
8. Menggunakan Bahasa Konkret
Kata-kata konkret adalah kata-kata yang membentuk makna yang tajam dan jelas dalam pikiran.
Penulis harus memilih kata-kata konkret ini dalam tulisannya. Konkret berlawanan dengan abstrak. Kata-kata abstrak tidak jelas. Kata-kata konkret berarti hal-hal yang dapat dilihat, dirasakan, dirasakan, atau dicium pembaca.
Misalnya, tulis 'kerugian 48 persen' daripada 'kerugian yang signifikan','catatan kehadiran 100 persen' daripada 'catatan kehadiran yang baik'.
9. Menggunakan Kalimat Aktif