Kata-kata pendek umumnya berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata panjang. Penggunaan kalimat bertele-tele bahkan ini dipahami memberikan kesan kesulitan yang menghambat komunikasi.
Tetapi tidak selalu benar bahwa semua kata pendek itu mudah dan semua kata yang panjang itu sulit.
Sarannya adalah bahwa dalam kebanyakan situasi penulis harus berkonsentrasi pada kata-kata pendek dan menggunakan kata-kata panjang dengan hati-hati.
Lebih lanjut disarankan bahwa kata-kata panjang dapat digunakan ketika penulis berpikir pembaca tahu kata-kata tersebut.
4. Menghindari Penggunaan Kata Kerja Tersamar secara berlebihan
Penulis harus menghindari penggunaan kata kerja tersamar dalam tulisan. Kata kerja aksi diubah menjadi kata kerja disamarkan dengan mengubahnya menjadi kata benda dan kemudian menambahkan kata kerja tindakan.
Karena kata kerja yang disamarkan adalah kata benda abstrak dan sering membutuhkan bentuk kalimat pasif, kata kerja tersebut harus dihindari untuk memastikan nyata dan bentuk kalimat aktif secara tertulis.Â
Sebagai contoh:
Jika kita ingin mengubah kata kerja tindakan 'pertimbangkan' menjadi kata kerja yang disamarkan kita harus mengubah kata kerja 'mempertimbangkan' menjadi kata benda 'pertimbangan,' lalu menambahkan kata kerja 'memberi,' dan akhirnya kita mendapatkan kata kerja disamarkan 'memberikan pertimbangan untuk'
5. Memilih Kata untuk Arti Yang Tepat
Tentu saja, menulis membutuhkan pengetahuan bahasa. Bahkan, semakin besar pengetahuan kita tentang bahasa, semakin besar kemungkinan kita untuk menulis.