Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tidak Kita Temukan "Terdampak"

8 Desember 2018   09:34 Diperbarui: 8 Desember 2018   09:44 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bangunan Cagar Budaya yang Terdampak Gempa dan Tsunami", itulah judul berita yang terpampang di sebuah majalah berita nasional. Terpampang juga spanduk, banner atau selebaran dimana-mana dengan tulisan "Bantu Ratusan Ribu Saudara Terdampak Gempa dan Tsunami".

Di sini kita tidak akan membahas isi berita atau bencana melainkan penggunaan kata 'terdampak'. Kata ini akhir-akhir ini sering kita baca atau dengar terutama apabila menyangkut pemberitaan tentang bencana.

Karena kata tersebut terbaca atau terdengar tidak lazim maka saya sempatkan untuk mencari artinya di kamus besar bahasa Indonesia baik cetak maupun online, dan ternyata saya tidak menemukan arti atau definisinya. Selanjutnya yang saya temukan adalah kata 'dampak', yang merupakan kata benda atau nomina yang artinya:  1 benturan; 2 pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif); 3 Fis benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu.

Tentu saja kita tidak akan menemukan arti kata 'terdampak' karena pembentukan kata dengan prefiks (awalan) 'ter' pada kata ini, keliru. Seperti pada kasus pembentukan kata 'terkini' yang juga keliru penggunaan prefiks 'ter' nya.

Prefiks 'ter' hanya digunakan untuk pembentuk kata kerja pasif, misalnya: terpukul, terkendali, terkena, tercium, dan sebagainya atau untuk menyatakan paling pada adjektiva (kata sifat), misalnya: terbaru, termiskin, terpanjang, terkecil dan sebagainya.

Prefiks  'ter' tidak boleh ditambahkan pada nomina, seperti pada kasus pembentukan kata 'terdampak'.  Oleh sebab itu kita tidak akan pernah menemukan kata terbuku, terpuisi, terberita, terdurian, terjengkol atau prefiks pada ter pada nomina yang lain. Namun kita pernah menemukan penggunaan kata 'terdampak', dan itu merupakan pembentukan kata yang keliru. Pembentukan serta penggunaannya yang benar seharusnya bukan 'terdampak' melainkan 'terkena dampak'.

Selanjutnya sebagai bentuk kecintaan terhadap bahasa kita sendiri dan juga untuk menunjukkan tingkat kecerdasan kita dalam berbahasa Indonesia, mari kita hindari penggunaan kata 'terdampak'. Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita.

***

Solo, Sabtu, 8 Desember 2018
'salam cerdas penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun