Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentingnya Penyertaan Ilustrasi dalam Karya Penulisan

30 November 2018   20:16 Diperbarui: 30 November 2018   22:10 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya penulisan baik fiksi maupun non fiksi, selain isinya harus berkualitas dan memberi pesan juga tak kalah pentingnya adalah membuatnya tersaji menarik dan enak untuk dinikmati. Untuk masalah penyajian ini kita semua sudah tahu bahwa bahasa, tata tulis dan pemilihan diksi merupakan hal yang penting.

Namun yang tak kalah pentingnya dan mungkin terlewatkan oleh kita sebagai penulis adalah ilustrasi dalam bentuk gambar  atau foto. Banyak tulisan di media, baik mainstream atau on-line, yang sebenarnya isinya sangat bagus tetapi menjadi tidak ditengok atau dibaca karena tidak disertai dengan ilustrasi gambar atau foto yang baik.

Ilustrasi gambar atau foto yang kita pakai untuk menyertai tulisan atau artikel tentu saja harus yang mendukung dengan isi atau tema tulisan. Selain itu juga harus eye-catching, menggoda pandang. Tetapi memang pemilihan ilustrasi atau foto ini hanya leluasa kita lakukan dalam karya penulisan di media on-line, sedangkan untuk media mainstream tentu saja terserah pengelola media yang bersangkutan.

Untuk tulisan non-fiksi tentu harus sesuai atau mewakili isi tulisan. Tulisan politik tentang presiden Jokowi tentu saja harus ada foto atau gambar dia. Sajian reportase tentang peristiwa kecelakaan pesawat terbang tentu harus ada foto peristiwanya. Sajian artikel tentang aktivitas atau perilaku bercinta juga harus ada gambar atau foto tentang hal tersebut tetapi tentu saja tidak boleh vulgar. Artikel tentang lifestyle tentu tidak sesuai kalau ilustrasinya berupa karikatur tentang aktivitas politik mahasiswa yang sedang melakukan demo, demikian juga sebaliknya  tulisan politik tentu tidak pas kalau ilustrasinya foto fashion show. Singkatnya tema tulisan atau berita apa pun sebaiknya dilengkapi foto atau gambar yang mendukung isi dan harus menarik pembaca.

Bagaimana dengan karya tulisan fiksi? Ini justru yang mutlak harus dilengkapi dengan ilustrasi yang sesuai tema karangan, indah, menarik, eye-catching dan merangsang imajinasi pembacanya. Hal ini berlaku, baik di media cetak maupun on-line.  

Apa yang akan terjadi apabila anda menemukan sebuah buku novel, dicetak tanpa ilustrasi di sampulnya? Kemungkinan besar tidak akan anda sentuh saat dipajang di toko buku. Gambar sampul sangat merangsang minat baca kita.

Cerita bersambung atau cerpen dan juga puisi di buku, majalah atau on-line (misalnya, blog Kompasiana) akan lebih menarik kalau dilengkapi dengan ilustrasi gambar atau foto juga. Dalam blog, penulis sangat leluasa untuk memilih pendukung karya penulisan fiksi ini.

Dalam tulisan fiksi kita tidak boleh sembarangan memilih ilustrasi gambar atau foto, harus sesuai dengan tema tulisan. Cerpen tentang percintaan tentu gambarnya juga harus tentang percintaan. Cerita horor tentang rumah hantu tentu harus dilengkapi dengan gambar ilustrasi rumah tua yang seram. Puisi tentang laut tentu tidak sesuai kalau ilustrasinya gambar hutan atau gunung demikian pula sebaliknya. Puisi cinta tentu sangat menarik apabila dilengkapi dengan gambar hati, adegan berciuman dan sejenisnya. Singkatnya, ilustrasi tulisan fiksi harus merangsang imajinasi pembacanya.

Di era informasi digital yang sangat leluasa ini, begitu mudah untuk mencari dan memilih gambar atau foto pendukung karya tulisan kita. Kita tinggal meramban di internet, memilih dan selanjutnya mengunduh sesuai dengan yang kita butuhkan. Selanjutnya tinggal kita sertakan di karya penulisan kita.

Tetapi perlu kita pahami bahwa kita mesti menaati ketentuan untuk menyebutkan sumber foto atau gambar yang kita ambil dan gunakan. Sertakan keterangan sumbernya di bawah gambar atau foto atau di bawah karya penulisan kita. Jika gambar atau foto merupakan karya kita sendiri, silahkan sebutkan sebagai dokumentasi atau karya pribadi.

Nah, bagi anda yang selama ini belum mencoba atau mengabaikan untuk melengkapi tulisan anda dengan ilustrasi gambar atau foto, tak ada salahnya untuk melengkapinya. Selanjutnya silahkan rasakan atau nikmati manfaatnya.

***

Solo, Jumat, 30 November 2018

'salam kreatif penuh cinta'

Suko Waspodo

suka idea

antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun