Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kualitas dan Popularitas Caleg serta Swadaya Rakyat

24 November 2018   13:14 Diperbarui: 24 November 2018   13:54 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dakwatuna

Saat ini semakin meriah bendera partai-partai politik serta berbagai gaya potret diri para caleg dipajang di mana-mana karena kampanye memang sudah boleh berlangsung. Meskipun ada juga beberapa partai yang sudah mencuri start kampanye jauh-jauh hari bahkan bulan sebelumnya. Alasannya tentu adalah untuk diketahui rakyat bahwa partai-partai tertentu sudah lolos verifikasi KPU untuk ikut berlaga di Pemilu 2019.

Para pengurus partai terus mengatur strategi bagaimana bisa melibatkan public figure dalam perolehan suara di Pemilu nanti agar mereka bisa menempatkan anggota partainya di parlemen, baik pusat maupun daerah.  Sudah diketahui semua bahwa senyatanya para wakil rakyat selama ini yang dipilih secara luber tetapi melalui partai tertentu hanyalah menjadi mesin uang partai dan hampir semuanya tidak memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. 

Maka tidak aneh kalau mereka berusaha menempatkan sebanyak mungkin anggota mereka di parlemen, bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melainkan untuk menggemukkan keuangan partai dan pada ujungnya adalah para elit partai sendiri.

Gaji dan tunjangan wakil rakyat yang tinggi serta status menjadi incaran mereka yang sudah berduit untuk bisa semakin kaya. Tentu ada juga yang ingin menjadi wakil rakyat karena benar-benar ingin memperjuangkan rakyat meskipun mereka sendiri sebenarnya sudah berkecukupan materi. Namun  demikian kelompok yang ini bisa dihitung jari jumlahnya di parlemen. Kecenderungan ingin memperoleh status dan kekayaan itu lah yang dimanfaatkan oleh partai-partai politik untuk memperalat para pribadi serakah ini.

Kualitas dan Popularitas Caleg

Sungguh ironis, manakala negeri ini perlu semakin maju dan berkembang tetapi kualitas wakil rakyatnya hanya orang-orang ambisius dan serakah. Situasi ini tampaknya sulit berubah. Kita mustahil berharap ada perubahan kepentingan pada para politisi tua yang sudah teracuni pola pikir dan kelakuannya. Satu-satunya jalan adalah mendorong generasi muda untuk terlibat secara serius namun benar dalam politik untuk kepentingan rakyat.

Terlibat secara serius artinya bahwa keterlibatan dalam politik tidak cukup hanya dilakukan di jalanan dalam bentuk demonstrasi melainkan harus masuk dalam sistem. Artinya menjadi wakil rakyat sebagai anggota DPRD atau bahkan DPR. Sedangkan sebagai wakil rakyat yang benar artinya sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat kecil dan bukan kepentingan diri sendiri serta partai.

Namun perlu disadari bahwa untuk terlibat di dalam politik yang baik, apalagi sebagai wakil rakyat yang benar, tidak bisa berlangsung secara instant. Idealnya, minimal sudah 5 tahun menjadi anggota dan kader partai. Bahkan lebih baik lagi kalau yang bersangkutan sudah pernah aktif di organisasi sekolah atau kampus serta organisasi kepemudaan di masyarakat. Dengan demikian jiwa kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi sudah terbentuk.

Tak kalah pentingnya lagi adalah keikutsertaan di dalam latihan kepemimpinan semasa sekolah dan kuliah serta kaderisasi kepemimpinan yang diselenggarakan oleh partai dimana yang bersangkutan terlibat. Keikutsertaan sebagai caleg sebaiknya setelah seseorang menyelesaikan kuliahnya, minimal program diploma. Hal ini untuk menunjang perannya nanti saat menjadi wakil rakyat.

Di lain pihak untuk bisa dipilih oleh rakyat tentu saja seseorang harus memiliki popularitas. Untuk dikenal oleh rakyat tidak cukup dengan hanya pernah menjadi bintang sinetron atau film. Negara ini bukan panggung sandiwara, maka sesungguhnya keliru apabila rakyat memberikan suaranya untuk para pesohor hiburan ini. Berpolitik bukanlah sekadar bermain peran melainkan perjuangan kepeningan rakyat dan negara.

Lalu bagaimana agar popularitas bisa diraih tanpa harus jadi selebritas? Terlibat nyata dalam kegiatan kemasyarakatan merupakan cara pertama yang cukup mudah untuk merintis popularitas. Menjadi relawan dalam segala bentuk kegiatan sosial politik juga tak kalah pentingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun