Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hingga Kemarau Berlalu

22 November 2018   15:43 Diperbarui: 22 November 2018   15:48 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

gelisahmu adalah gelisahku
tatkala siang tak lagi bersahabat
oleh sengat mentari yang tersekat
mendung tak berubah hujan kurindu

entah kapan akan segera tiba
basah untuk segera menukar lara
telah lama aku di antara celah jendela
terbuai diri dengan angin kering menerpa

resahku adalah resahmu
ketika waktu terasa melambat
dengan keluh kesah gerah melekat
meronta tuk menolak tak akan mampu

membayangkan tempias rinai
menerpa langsat parasmu kubelai
namun semua hanyalah sebatas andai
niscaya tiba saatnya jernihmu kan kugapai

bahagiamu pastilah bahagiaku
bila ketulusan menjaga setia selalu
asmara terbasuh bening cinta menyatu
hingga kemarau berlalu membawa sendu

***
Solo, Kamis, 22 November 2018, 15:15
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun