Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ragam Kuliner Khas Solo

16 November 2018   13:29 Diperbarui: 16 November 2018   17:00 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ilustrasi: detikfood
ilustrasi: detikfood
Kota Solo tidak mempunyai laut namun memiliki selat yakni Selat Solo, aneh kan? Memang aneh karena ini adalah hanya nama makanan khas Solo. Selat solo memiliki rasa yang sangat sangat lezat dan menyegarkan, selain itu makanan ini juga menyehatkan karena terdiri dari campuran daging sapi dan sayur-sayuran yang segar, serta kentang yang di siram dengan kuah manis dan pedas yang berbumbu khusus. Banyak warung atau restaurant di kota bengawan ini yang menyajikan kuliner ini.

ilustrasi: WisataKuliner
ilustrasi: WisataKuliner
Saat berkunjung ke Solo sepertinya tidak lengkap apabila kita tidak menikmati lezatnya Timlo. Timlo, sejenis sop yang berisi soun suwiran daging ayam, irisan telur pindang kecap, ati ampela, hingga potongan sosis Solo. Untuk menikmati kuliner ini silahkan mampir di warung Timlo Sastro di timur Pasar Gede, Restaurant Timlo Solo di jalan Urip Sumohardjo, Timlo Maestro di Keprabon dan Timlo Kwali di belakang Mangkunegaran. Untuk Timlo Maestro dan Timlo Kwali hanya berjualan pada sore hingga tengah malam saja.

ilustrasi: detikfood
ilustrasi: detikfood
Tengkleng, makanan khusus bagi kita penikmat kuliner ekstrim tetapi yang tidak bermasalah dengan kolesterol. Makanan ini mirip dengan gulai kambing, tetapi memiliki kuah lebih encer, berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel. Makanan ini terasa unik saat kita menyantapnya. Perjuangan memakan sisa daging dan kuah di tulang-tulang tengkleng menjadi daya tarik bagi para penikmatnya. Menemukan sedikit daging yang menempel di tulang kambing pada masakan tengkleng ini rasanya seperti mendapatkan hadiah. Jika kita menikmatinya di warung atau restauran kita bisa memesan dengan pilihan bagian-bagian tertentu, seperti tulang iga, kaki, mata, kuping, lidah, pipi, sumsum, otak, dan lain-lain. Bagi sebagian orang yang tak terbiasa, memakan bagian-bagian tersebut agak menyeramkan, akan tetapi itulah kekhasan Tengkleng. Kita bisa menikmati kuliner khas ini di hampir setiap warung atau restaurant sate kambing di Solo.

ilustrasi: kulinersolo
ilustrasi: kulinersolo
Sate Kere, nama makanan ini memang unik. Kata kere memang bisa diartikan sebagai sangat miskin, namun sate kere bukan berarti  tak istimewa dan miskin rasa. Dinamakan sate kere karena sate ini dijual dengan harga yang murah. Sate kere terbuat dari potongan tempe gembus yang ditusuk dengan tusuk sate kemudian dibakar di atas arang, sebelum dibakar biasanya sate kere ini telah dimasak dengan bumbu bacem yang sangat lezat. Disantap dengan disiram saus sambel kacang. Menjelang sore hingga usai maghrib biasanya banyak ibu-ibu pedagang keliling yang menjajakan kuliner unik ini.

ilustrasi: perutsolo
ilustrasi: perutsolo
Untuk memanjakan lidah dan perut kita pada malam hari, kota Solo memang tempatnya. Selain semua kuliner tersebut di atas masih bisa kita dapatkan pada malam hari, berbagai masakan oriental, internasional, masakan khas daerah lain dan juga fastfood bisa dengan mudah pula kita nikmati di setiap tempat di kota ini. Bagi kita yang tidak ingin terlalu putar-putar kota, kita bisa berkunjung di 3 pusat kuliner yang cukup lengkap yakni Galabo di Gladak dekat Benteng Vastenburg, komunitas kuliner di Keprabon atau pusat jajanan kaki lima di Kota Barat.

Sedangkan bagi kita yang ingin menikmati kuliner malam sambil ngobrol santai akan lebih nyaman apabila menikmati keunikan warung wedangan atau cafedangan. Warung wedangan merupakan pengembangan dari bentuk jualan wedang dan jajanan rakyat keliling yang dulu biasa disebut dengan HIK (Hidangan Istimewa Kampung), semacam angkringan di Jogyakarta.

Warung wedangan sangat banyak di Solo, hampir di setiap tempat yang strategis ada dan nyaris tak ada yang sepi dari pengunjung dari petang hingga dini hari. Oleh tuntutan konsumen yang biasanya nongkrong lama di warung jenis ini biasanya juga dilengkapi dengan live musik dalam sajian pemain keybord tunggal ditemani satu penyanyi. Pengunjung diperkenankan request lagu atau bahkan menyanyi sendiri.

Makanan yang disajikan biasanya adalah nasi bungkus yang macamnya antara lain nasi bandeng (biasa disebut sega kucing), nasi oseng-oseng, nasi bakar dan nasi goreng. Pelengkap lauknya kita bisa memilih tempe mendoan, tahu tempe baik bacem maupun goreng, ikan wader goreng, telur puyuh, tempura, bakso goreng, jerohan sapi, sate daging, sate jerohan, ampela hati ayam, sosis dan masih banyak lagi. Hampir semuanya disajikan dalam bentuk ditusuk seperti sate, dan apabila menghendaki semua makanan bisa minta untuk dibakar dulu sebelum disajikan.

Tentu saja kita juga bisa menikmati berbagai minuman hangat alias wedang, yakni wedang uwuh atau rempah, wedang jahe kencur jeruk, wedang jeruk, wedang jahe, wedang coklat jahe, wedang susu jahe, wedang teh jahe, wedang tape jahe dan beberapa variasi yang lain lagi. Tentu juga masih tersedia es teh, es jeruk es tape dan sebagainya.

ilustrasi: perutsolo
ilustrasi: perutsolo
Selain itu juga ada 2 makanan khas wedangan Solo yakni, Apolo dan Pisang Owol. Apolo adalah jajanan jadah ketan yang diisi dengan coklat dan gula lalu dibakar. Sedangkan pisang owol adalah pisang goreng yang dibakar dan kemudian saat disajikan di potong-potong dan diberi toping susu kental manis, coklat atau keju sesuai dengan selera kita.

ilustrasi: perutsolo
ilustrasi: perutsolo
Demikianlah beberapa ragam kuliner khas kota Solo yang bisa kita nikmati. Paparan di atas hanya sebagian saja contohnya. Masih banyak jenis yang lain yang bisa kita buru dan nikmati di Solo. Saatnya kita memanjakan lidah dan perut. Pasti nyamleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun