Karena sejak pertama rumah makan itu di buka hingga saat ini, hanya Uni Cah yang memasak dan meracik bumbunya sendiri, sehingga rasanya terjaga.
Setelah perut saya kenyang oleh 2 piring nasi kapau dengan ayam rendang, saya melanjutkan perjalanan ke Padang. Saya kembali melewati Padang Panjang dan melihat Lembah Anai dengan air terjunnya yang indah.Â
Tak hanya itu, di sana saya juga bisa melihat rel kereta api melintasi perbukitan dengan jembatan. Beruntung rasanya bisa melihat pemandangan itu lagi karena 2 hari sebelumnya hari sudah gelap ketika saya melewatinya.
Kota Padang
Jam 8 malam akhirnya saya tiba di kota Padang, dan malam itu saya habiskan untuk beristirahat saja di kamar hotel, karena merasa cukup lelah dengan perjalanan panjang yang saya tempuh sebelumnya. Keesokan paginya saya berkeliling kota Padang yang memang tidak terlalu besar hingga ke daerah Indarung.
Di kota Padang ada pantai, yang menurut saya cukup bersih dan teratur untuk pantai di perkotaan. Tak ada kios yang menutup pemandangan pantai sepanjang jalan, sehingga saya bisa menikmati pemandangan pantai yang menghadap Samudera Hindia di sepanjang jalan itu.Â
Di sana juga ada Monumen Perdamainan yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo. Dan hari itu saya habiskan dengan menikmati Pantai Padang dan mencari oleh-oleh makanan ringan khas Sumatera Barat.
[caption caption="Pantai Padang"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H