Mohon tunggu...
Sonti Soraya Sinaga
Sonti Soraya Sinaga Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

a full time officer, sometimes a traveller

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mewujudkan Trip ke Jepang

29 Juli 2015   13:28 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:08 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pilihan kotanya, terutama bagi yang pertama kali ke Jepang, pilihlah Tokyo, Osaka dan Kyoto. Bagi saya, 3 kota ini sudah cukup mewakili Jepang secara keseluruhan. Namun, jika ada waktu lebih atau ada kesempatan kedua untuk mengunjungi Jepang, anda bisa menambahkan Kobe, Nagoya, Hiroshima dan Nagasaki dalam daftar anda. Setiap kota tersebut punya keunikan dan destinasi khas masing-masing.

Penerbangan

Ada banyak pilihan penerbangan dari Indonesia menuju Jepang, ada yang direct dan connecting. Jika anda merencanakan untuk mengunjungi beberapa kota berbeda di Jepang seperti saran saya di atas, pilihlah kota tiba dan kepulangan yang berbeda, sehingga bisa memaksimalkan waktu liburan anda, selain itu anda juga bisa menghemat biaya perjalanan. Misalnya anda tiba di Tokyo, maka pulanglah dari Osaka, atau sebaliknya.

Budgeting dan Itinerary

Nah, bagian ini adalah yang paling complicated dalam persiapan perjalanan saya. Jika anda adalah orang yang praktis dan malas atau tak sempat menyiapkan itinerary, maka anda tinggal memilih paket wisata di Jepang, yang biasanya menyediakan paket wisata untuk rute Tokyo, Osaka dan Kyoto dengan harga di kisaran USD 1.500 - 2.000, tergantung waktu, penerbangan dan penginapannya. Anda bisa menemukan banya paket wisata ini di internet atau di travel fair.

Saya pribadi lebih memilih menyusun itinerary sendiri. Memang hal ini sangat memusingkan, berkali-kali saya harus merevisi itinerary dan harus rajin-rajin cari info soal destinasi saya selama di Jepang. Belum lagi memikirkan transportasi dari satu tempat ke tempat lain, dan penginapannya. Tetapi ketika dijalani, rasanya sangat seru sekali bisa berpetualang menjelajahi kota-kota di Jepang. Perjalanan saya memang lebih melelahkan karena saya jadi banyak sekali berjalan kaki, tapi menyenangkan rasanya ketika saya bisa berjalan kaki melewati area pemukiman warga Jepang, serasa ada di setting serial Doraemon. Dan nilai lebih dari self itinerary adalah saya bebas memilih destinasi saya kemana saja, selain itu saya jadi lebih fleksibel mengatur waktu saya di setiap destinasi. Biasanya para backpacker lebih suka memilih self-itinerary.

Untuk self-itinerary ini biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil dibanding paket wisata. Namun totalnya tetap bervariasi, tergantung nilai kurs, waktu perjalanan, pilihan hotel, penerbangan dan transportasinya. Berdasarkan perbandingan saya dengan teman-teman saya, rata-rata kami menghabiskan total sekitar Rp 12 juta hingga Rp 17 juta untuk trip selama seminggu.

Budaya dan Bahasa

Hal berikut cukup penting untuk diketahui selama anda berada di Jepang. Perlu diketahui bahwa orang Jepang sangat menjaga budaya mereka dengan baik. Jadi ada baiknya anda mempelajari sedikit tata krama dan etika orang Jepang, seperti ucapan salam, atau yang paling terkenal ada cara membungkuk.

Kebanyakan orang Jepang, bahkan petugas public service seperti polisi, pramusaji, pramuniaga atau penjaga stasiun, tidak bisa berbahasa Inggris. Karena itu sebaiknya anda belajar sedikit pembicaraan umum dalam bahasa Jepang. Seperti cara menanyakan jalan atau arah, memesan makanan, membeli sesuatu di toko dan sejenisnya. Tapi jangan khawatir, walaupun mereka tidak fasih berbahasa Inggris, mereka sangat ramah dan helpfull.

Untuk petunjuk jalan, tenang saja, selalu ada bahasa Inggris di setiap bagian bawah petunjuk jalan, termasuk di dalam stasiun. Tetapi jangan terlalu berharap peta di tempat umum selalu ada tulisan berbahasa Inggris. Jika anda butuh peta, di beberapa stasiun besar juga tersedia tourist information yang menyediakan peta dalam bahasa Inggris dan semua petugas di tourist information ini sangat fasih berbahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun