Mohon tunggu...
Sonta Frisca
Sonta Frisca Mohon Tunggu... Konsultan - Im falling

Mature Girl

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat Bersejarah di Batutulis: dari Prasasti hingga Istana Batutulis

17 Juni 2023   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2023   23:30 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Kompasioner di Stasiun Batutulis

Di batu itu ada telapak kaki pria dewasa yang menurut catatan sejalah merupakan telapak kaki Prabu Surawisesa. Adapun pembuatan prasasti ini bertujuan untuk mengenang keagungan ayah Raja Surawisesa, yaitu Sri Baduga Maharaja atau sering dikenal dengan Prabu Siliwangi. Di masanya, Prasasti ini digunakan untuk acara keagamaan.

Setiap hari ada saja yang berkunjung ke situs bersejarah ini, dari anak-anak sekolah hingga pengunjung umum.

Istana Batutulis

Istana Batutulis tepat berada di seberang Prasasti Batutulis. Sebenarnya sudah terbayang jika kami, para Kompasioner, bisa mengekplor istana yang berdiri di atas lahan seluas 3,8 hektare ini. Namun, karena butuh ijin untuk masuk seminggu sebelum kedatangan, kami hanya bisa sekadar memandang dan berpose di sekitar Istana.

Di Depan Istana Batutulis (Foto: Kang Bugi) 
Di Depan Istana Batutulis (Foto: Kang Bugi) 

Istana ini juga memiliki nilai sejarah bagi Indonesia. Istana ini dibangun di atas tanah yang dibeli oleh Presiden Sukarno. Dengan bantuan arsitek R.M. Soedarsono, Presiden Sukarno mendirikan bangunan untuk rumah tinggal dan tempat peristirahatan yang elemennya mirip dengan Istana Tampaksiring di Bali.

Pada zaman pemerintahan Orde Baru, Bung Karno diasingkan di tempat ini. Sejak itu pula Istana Batutulis dikuasai pemerintah Orde Baru. Pada 17 Agustus 2000 pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid mengembalikan istana tersebut kepada keluarga Bung Karno. Saat ini Megawati Sukarnoputri kerap mengunakan istana ini untuk pertemuan-pertemuan politik.

 

Pemadian Batutulis 

Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke rundown perjalanan kali ini. Namun karena pemandian masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki, para Kompasioner sepakat destinasi ini menjadi yang terakhir sebelum pulang. Dari Istana kami menuruni bukit dan menyusuri jalur kereta api yang sudah tidak terpakai. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit kami sudah sampai di Pemandian Batutulis.

Menyusuri Jalan Kereta Menuju Pemandian Batutulis 
Menyusuri Jalan Kereta Menuju Pemandian Batutulis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun