Bogor menyimpan berbagai situs bersejarah, mulai dari Stasiun Batutulis, Istana Batutulis, hingga Prasasti Batutulis. Tempat tersebut terletak di Batutulis, Bogor Selatan. Kompasioner CLIck X KPK pada tanggal 10 Juni 2023 berkesempatan mengeksplor tiga tempat tersebut dan salah satu pemandian yang berada tak jauh dari sana.
Perjalanan yang seru tersebut dimulai di Pintu Timur Stasiun Bogor pada pukul 09.00. Dari sana para Kompasioner menggunakan transportasi online ke wisata kuliner Laksa Pak Inin. Setelahnya kami menggunakan angkot berwarna hijau menuju Stasiun Batutulis. Jaraknya tiga destinasi lainnya cukup berdekatan sehingga kami hanya perlu berjalan kaki menuju ke sana. Untuk kenyamanan gunakan sepatu yang nyaman dan juga topi untuk menghalau panas matahari. Â
Stasiun Batutulis
Stasiun Batutulis pada siang itu tidak begitu banyak pengunjungnya karena Stasiun ini memang hanya dilewati oleh KA Pangrango, tiga kali bolak-balik, dalam satu hari. Bangunannya bercat putih yang masih dipertahankan bentuk aslinya. Stasiun ini memiliki nilai historis karena dibangun dan diresmikan pada tahun 1881 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschcappij (NIS).
Stasiun ini pernah akan digeser karena proyek jalur ganda. Namun dengan alasan hostoris, stasiun ini tetap dipertahankan. Pada zaman dahulu jalur rute kereta ini awalnya dimulai dari Stasiun Bogor ke Jakarta. Namun karena menguntungkan, jalurnya kemudian dikembangkan ke beberapa daerah hingga ke Cicurug, Sukabumi. Sampai pada tahun 1888, jalur kereta dari Sukabumi telah mencapai daerah Cilacap, Jawa Tengah. Sayangnya layanan Stasiun Batutulis dihentikan pada Desember 2012. Â Namun, pada 1 November 2013 Stasiun ini kembali difungsikan untuk perlintasan KA Pangrango.
Prasasti Batu TulisÂ
Prasasti Batutulis terletak di seberang Istana Batutulis. Bangunan terawat dan juga tidak begitu luas. Para pengunjung dapat masuk tanpa dipungut biaya. Di dalam bangunan kita dapat bertemu dan berbincang dengan juru kunci Prasasti Batu Tulis dengan pendampingnya.
Adapun wisata Prasasti Batutulis terkenal akan prasasti-prasasti kuno yang terpahat di atas batu berukuran besar. Prasasti tersebut dipercaya berasal dari abad V Masehi. Tingginya sekitar 3M dengan lebar 2M. Tulisan dalam Prasasti ini menggunakan aksara Sunda kuno Kawi (Pallawa) serta Sansekerta, yang dipergunakan di India pada abad ke-5 Masehi. Di depan Prasasti batu besar tersebut, ada sebuah batu lagi dengan ukuran yang lebih kecil.