Mohon tunggu...
Sonta Frisca Manalu
Sonta Frisca Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - I'm falling in love

You are never fully dressed without a smile

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lima Kompasioner di KEK Mandalika Lombok: Ini Dia Saingan Nusa Dua Bali

16 Februari 2016   18:42 Diperbarui: 16 Februari 2016   19:06 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memiliki banyak sekali tempat-tempat yang indah dan menakjubkan. Namun demikian, mengapa hanya Bali yang bisa tersohor sampai ke seluruh dunia? Mengapa wilayah-wilayah Indonesia lainnya yang memiliki potensi yang tak kalah cantik dan menarik dengan Bali mengalami pertumbuhan yang stagnan?

Pertanyaan ini sebenarnya sudah terngiang-ngiang di telinga kita sejak lama. Mengapa, mengapa, dan mengapa?

Tak mudah menjawabnya dan menetapkan formula untuk menjawab pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan suatu survei untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hasil survei menyatakan bahwa selama ini anggaran dana pariwisata di Indonesia dibagi rata ke semua tempat. Dengan dana yang begitu terbatas, ahirnya kita tidak dapat menciptakan momen untuk menarik para wisatawan ke sebuah daerah. Meskipun ada pertumbuhan, pertumbuhan pariwisata di daerah berjalan begitu lambat. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan sebuah strategi baru agar bisa mempercepat pertumbuhan pariwisata di daerah tersebut.

KEK Mandalika dengan Sejuta Pesona

Untuk merealisasikan strategi tersebut, saat ini Pemerintah hanya akan berkonsentrasi dengan pengembangan 10 destinasi. Pemerintah mengandeng para investor untuk mengembangkan daerah-daerah pilihan tersebut sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Diharapkan pada akhirnya pengembangan tersebut akan memberikan efek yang sangat baik bagi daerah-daerah sekitarnya.

Di antara ke-10 destinasi tersebut, Pemerintah telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berada di daerah Lombok menjadi salah satu daerah unggalan  pariwisata.

Lima Kompasioner sangat beruntung karena setelah berkesempatan ikut serta dalam kunjungan kerja Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Alam, Bapak Rizal Ramli (8/2/16). Para Kompasioner ditemani oleh dua humas dari Menko Maritim dan Sumber Daya Alam, Ibu Hidanishfal dan Bapak Fauzan, juga berkesempatan untuk menjelajah KEK Mandalika yang memiliki luasnya sekitar 1035 ha.

Dalam kesempatan ini para Kompasioner bertemu dengan Ibu Indah Juanita, Deputy Project Director ITDC (Indonesian Tourism Development Corporation), pengembang KEK Mandalika. Menurut Indah Juanita KEK Mandalika memiliki potensi yang begitu besar jika dibandingkan dengan keadaan Nusa Dua Bali. Luas KEK Mandalika tiga kali lebih besar dibandingkan dengan luas Nusa Dua Bali. Selain itu, keadaan Nusa Dua Bali sungguh tandus saat pertama kali dikembangkan oleh BTDC (Bali  Tourism Development Corporation). Namun, saat ini  Nusa Dua Bali sudah disulap menjadi sebuah tempat wisata yang ekslusif yang memberikan pengaruh yang sungguh baik bagi perkembangan pariwisata di Bali hingga saat ini.

Lima Kompasioner bersama dengan Humas Kemenko Maritim dan Sumber Daya Alam beserta Ibu Indah Juanita, Deputy Project Director ITDC

KEK Mandalika memiliki kelebihan dibandingkan dengan Nusa Dua Bali karena pada dasarnya wilayah ini memiliki begitu banyak spot yang sungguh cantik. Wilayah tersebut juga akan dikembangkan dengan konsep yang sama dengan Nusa Dua Bali. Pemerintah akan mempersiapkan berbagai hal, mulai dari infrastruktur hingga berbagai kebijakan yang membuat para investor berebut menanamkan uangnya di sini.

Pemerintah akan menggandeng investor untuk membangun  36 hotel dengan kapasitas 10.600 kamar dalam waktu 15 tahun.  Selain itu, KEK Mandalika juga akan mengandeng investor untuk membangun beragam fasilitas lainnya, seperti resedinsial dengan 1.600 kamar, lapangan golf, marina, eco park, water park, theme park, equestrian, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun