"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1)
Barangkali Anda sudah menjadi orang Kristen sejak lahir.
Pada usia 13 tahun, Anda percaya dalam hati dan mengaku dengan mulut bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juru selamat Anda.
Anda telah mengucapkan "The Sinner's Prayer" yang disaksikan oleh pendeta Anda.
Pada usia 18 tahun, Anda dilahirkan baru dengan pembaptisan di gereja.
Sejak itu, Anda merasa telah menjadi orang Kristen yang setia hingga sekarang.
Anda percaya jika hari ini meninggal dunia, Anda pasti akan masuk sorga karena percaya kepada Kristus.
Anda percaya keselamatan adalah anugerah Allah yang Anda terima hanya dengan iman, bukan dengan amal dan ibadah Anda.
Anda percaya bahwa sekali Anda percaya, Anda selamat. Dan Anda percaya bahwa sekali selamat, Anda selalu selamat!
Anda memegang teguh ayat "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) karena:
Pertama, jika janji keselamatan dapat gugur, bukankah hal itu berarti hidup tidak kekal dan janji Allah itu palsu?
Kedua, tak ada yang dapat merebut Anda dari tangan Bapa, apalagi memisahkan Anda dari kasih-Nya. (bdk. Yohanes 10:28; Roma 8:38-39)
Ketiga, Allah sanggup untuk terus-menerus menjaga Anda agar tidak jatuh hingga di hadapan takhta-Nya. (bdk. Yudas 1:24)
Keempat, sebagai orang Kristen, Anda percaya telah dimeterai (disegel) hingga hari penyelamatan, bukan hanya sampai pada hari Anda mengundurkan diri atau murtad. (bdk. Efesus 4:30)
Bukankah begitu iman Kristen yang Anda definisikan?
Sebagai orang Kristen, Anda tentu percaya Tuhan itu Maha Esa, bukan? Anda mungkin tahu setan-setanpun bukan ateis atau politeis.
Anda percaya dalam hati dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, bukan? Namun, tahukah Anda bahwa setan-setan pun percaya dan mengakui ketuhanan Kristus. (bdk. Matius 8:29 & Markus 1:24)
Sebagai orang Kristen, Anda tentu berdoa kepada Bapa di sorga, bukan? Tapi, pernahkah Anda tahu bahwa setan-setan juga punya permohonan mereka sendiri kepada Allah. (bdk. Lukas 22:31)
Sebagai orang Kristen, Anda pasti belajar Firman Tuhan, bukan? Nah, malahan setan-setan hafal betul Firman Tuhan; bahkan mereka menerima-Nya lebih dari sekadar fakta. (bdk. Matius 4:6)
Sebagai orang Kristen, Anda tentu percaya Yesus adalah Juru selamat dunia, 'kan? Ternyata setan-setanpun percaya bahwa Yesus adalah jalan keselamatan. (bdk. Kisah 16:17)
Kalau begitu, apa bedanya iman Kristen Anda dengan iman setan-setan itu?
Charles Blondin adalah seorang akrobat Prancis yang mahir berjalan pada seutas tali. Namanya dikenal dunia ketika ia menjadi orang pertama yang berjalan pada seutas tali di atas sungai Niagara, kira-kira 340 meter panjangnya.
Pada seutas tali yang terbentang setinggi 48 meter di atas permukaan air, Blondin berhasil menyeberang sampai berkali-kali.
Setiap penyeberangan ditampilkan kreativitas yang berbeda-beda. Dari menutup mata, berjalan mundur, naik sepeda, membawa kompor untuk memasak telur dadar, sampai membawa kereta roda yang berisi sekarung kentang.
Pada suatu kali, di tengah riuh gemuruh penonton, tiba- tiba Blondin mengisyaratkan agar semuanya tenang. Ia pun menyampaikan sebuah pertanyaan, "Apakah kalian percaya saya dapat membawa kalian dengan kereta roda ini ke seberang?"
"Percaya...! Spontan dan kompak semua penonton berseru.
Blondin, "Oke, sekarang siapa yang mau masuk ke dalam kereta roda ini?"
Spontan semuanya membisu dan mematung.
Kristus mengajukan pertanyaan dan undangan serupa kepada setiap orang yang mengklaim percaya kepada-Nya.
Tidak dibutuhkan cinta dan pengorbanan untuk menembak seseorang dengan kalimat "Aku cinta padamu". Tiga kata ajaib itu sama sekali bukan manifestasi cinta, melainkan representasi rasa. Sampai dibuktikan dengan pengorbanan, ungkapan kalimat ajaib itu cuma hoax dan fraud:
Jikalau Anda percaya kepada Kristus, Anda pasti mengasihi-Nya. (bdk. 1 Yohanes 3:23; 5:1)
Jikalau Anda mengasihi Kristus, Anda pasti menaati semua perintah-Nya. (bdk. Yohanes 14:15; 1 Yohanes 5:2)
1 Petrus 1:8a membuktikan bahwa 'percaya' dan 'mengasihi' itu identik karena dapat saling menggantikan:
"Kalian mengasihi-Nya meskipun dahulu kalian tidak melihat-Nya. Dan, kalian percaya kepada-Nya meskipun sekarang kalian tidak melihat-Nya."
Selain itu, Ibrani 3:18-19 juga membuktikan bahwa 'percaya' dan 'taat' itu identik:
"Kepada siapa Dia telah bersumpah agar mereka tidak dapat masuk ke dalam tempat perhentian-Nya, selain kepada mereka yang tidak taat? Sekarang kita mengerti bahwa mereka tidak dapat masuk karena ketidakpercayaan mereka."
Jadi, jika Anda percaya kepada Kristus, Anda pasti menaati-Nya. Tak ada ketaatan, tak ada iman. (bdk. Matius 7:26, Yakobus 1:22)
Tak ada iman, tak ada keselamatan. (bdk. Yakobus 2:14b)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H