INT. SD BHINNEKA BHAKTI, JALAN EMBONG MALANG, SURABAYA - PAGI
SEPASANG MATA bocah siswa memandang ke bawah. Kulitnya terang.
      SISWA PROVOKATOR 1 (O.S.)     SISWA PROVOKATOR 2 (O.S.)
          (setengah berbisik)               (setengah berbisik)
              Cino! Cino!                        Cino! Cino!
Dua siswa berkulit gelap dan bermata besar itu menatapnya.
Sebuah bogem mentah MENDARAT di hidung provokator pertama.
Ia pun jatuh terduduk. DARAH keluar dari hidungnya.
Ia menyeruduk sang agresor hingga keduanya jatuh bergulat.
Para siswi BERTERIAK-TERIAK.
                           GURU PENGGANTI (O.S.)
                          Stop!! Berhenti berkelahi!!
Seorang pria berpakaian batik, 20-an, menghampiri mereka.
Ia berkulit gelap dan matanya MELOTOT.
                             GURU PENGGANTI
                          Kamu semua, ikut saya!
RUANG KELAS DUA
Kedua petarung cilik itu berdiri di depan meja guru.
Wajahnya berkeringat. Nafasnya berat.
Sang provokator tertunduk. Sang agresor menatap mata gurunya.
                             GURU PENGGANTI
                            (melirik satu persatu)
                                  Ada apa?
                           SISWA PROVOKATOR 1
                            Dia mukul saya, Pak!
                              GURU PENGGANTI
                           (kepada sang tertuduh)
                          Kenapa kamu mukul dia?
                               SISWA AGRESOR
                          Dia mencina-cinakan saya.
Bola mata pria itu membesar. Ia MEMBALAS tatapannya.
Seolah mau mengadu menahan nafas dan kedip dengan bocah itu.
Lima detik kemudian, sang guru tersenyum dan menghela nafas.
                              GURU PENGGANTI
                           (membuka daftar kelas)
                     Sebutkan nama dan nomor urutmu.
                               SISWA AGRESOR
                                 (bergeming)
                          ZICO. Lima satu lima puluh.
SUPER: DELAPAN TAHUN KEMUDIAN - MASA KINI - JULI 1983
EXT. JALAN DR. SOETOMO, SURABAYA - SIANG
Sebuah jalan kembar dipisahkan taman yang asri.
GEREJA KATEDRAL HATI KUDUS YESUS.
SMA KATOLIK ST. LOUIS SURABAYA.
INT. SMA KATOLIK ST. LOUIS
Siswa-siswi baru bergegas mencari kelas dan tempat duduk.
LORONG LANTAI DUA
Sepasang sepatu hitam dan celana panjang safari MELANGKAH.
KELAS I-10
Sang pemilik menghentikan langkah di depan sebuah kelas.
Tak berdaun pintu. Semuanya terbuka seperti yang lain.
Kaki-kaki itu melangkah ke dalam hingga depan papan tulis.
Berputar menghadap ke siswa-siswi yang duduk menatapnya.
Pria setengah baya itu tersenyum menatap seisi kelas.
                              PRIA BERSAFARI
                               (mengangguk)
                    Selamat datang di SMA Katolik Saint
                    Louis. Nama saya EKO. Saya mengajar
                    Kimia, sekaligus wali kelas kalian
                    sampai penjurusan.
Semuanya saling MELIRIK DAN MEMBISU.
TANGGA UTAMA
Sepasang SEPATU PUTIH berlogo puma di tumit mendaki anak tangga.
CELANA PANJANG BIRU LAUT. RANSEL MERAH TUA berlogo "AC/DC" ada di punggungnya.
KELAS I-10
Seorang siswa, 16, muncul di depan pintu masuk.
Badannya semampai, WAJAHNYA rupawan.
MENAWAN perhatian seisi kelas, terutama para siswi. Â
Ia menganggukkan kepalanya kepada Pak Eko.
Sang guru tersenyum mengangguk.
Bocah itu masuk menghampirinya.
                            SISWA YANG TERLAMBAT
                              Maaf terlambat, Pak.
                                    PAK EKO
                                 Silakan duduk.
                            SISWA YANG TERLAMBAT
                                Terima kasih, Pak.
Ia duduk di bangku baris pertama. Persis di depan gurunya.
                                    PAK EKO
                       Sekarang kita akan memilih ketua
                       kelas. Silakan ke depan menyebutkan
                       nama masing-masing. Yang duduk
                       menuliskan nama yang dicalonkan.
Ia memberikan isyarat kepada siswa yang di sudut belakang.
Satu persatu memperkenalkan diri dekat papan tulis.
Ada yang malu-malu. Ada yang buru-buru dan lain sebagainya.
Akhirnya, siswa yang terlambat itu bangkit berdiri di tempat.
MEMUTAR badannya. Menganggukkan kepala kepada rekan-rekannya.
                             SISWA YANG TERLAMBAT
                       Nama ZICO. Nama panjang, ZIIIIICO.
Seisi kelas dibuatnya tertawa. Tersenyum saling melirik.
Termasuk sang wali kelas.
INT. SMA KATOLIK ST. LOUIS
Berbagai aktivitas belajar dan mengajar di kelas-kelas.
Kegiatan di laboratorium.
Suasana di perpustakaan.
LORONG LANTAI SATU
Dua pasang kaki yang panjang berkulit terang melenggang.
Membuat semua kepala BERPUTAR, semua mata BERPIJAR.
Duo itu JOSEPHINE dan SIRIKIT. Siswi-siswi aduhai kelas tiga.
KELAS I-10
Pak Eko duduk mengawasi di meja guru dekat mulut pintu.
Dua gadis model yang berambut panjang itu menghampirinya.
                                     SIRIKIT
                       Permisi, Pak. Panitia Pentas Seni
                       dan Bazar ada pengumuman.
Setelah menengok jam tangannya, ia mengangguk dan beranjak.
Berjalan ke depan papan tulis.
                                    PAK EKO
                              (kepada seisi kelas)
                          Kalau sudah selesai, nanti
                          dikumpulkan di ketua kelas, ya.
Ia menyilakan para tamunya ke dalam, lalu melangkah keluar.
Keduanya melangkah masuk hingga depan papan tulis.
                                   JOSEPHINE
                                 Selamat siang...
Siswi-siswi senior itu tersenyum menatap para yuniornya.
Membuat para siswa MELELEH, para siswi MEMBEKU.
                                   JOSEPHINE
                      Bulan depan kita akan mengadakan
                      Pentas Seni dan Bazar. Ketua kelas
                      harap melaporkan rencananya masing-
                      masing kepada panita paling lambat
                      Sabtu ini. Terima kasih!
ZICO cepat-cepat berdiri. Memutar badannya.
                                      ZICO
                               (kepada seisi kelas)
                     Yang mau membantu harap berkumpul
                     di taman waktu istirahat kedua.
Josephine dan Sirikit MENATAPNYA dengan pipi merona. Keduanya tersenyum-senyum.
                                   JOSEPHINE
                          Oh, kamu ketua kelasnya, ya.
                          Aku Josephine, IPS tiga enam--
                           (mengulurkan tangannya)
                                     SIRIKIT
                         (ikut mengulurkan tangannya)
                          Aku Sirikit. IPA tiga sembilan.
ZICO menyalami mereka satu persatu tanpa mengangkat matanya.
Tiba-tiba lengannya TERSENGGOL lengan Josephine.
                                   JOSEPHINE
                                  (tersenyum)
                       Eh sorry, namanya apa ketua kelas?--
Bel istirahat pertama BERDERING.
AUDITORIUM
Sebuah band sekolah berlatih meng-cover lagu "METAL HEALTH".
Jauh di sudut bawah panggung, ZICO menonton sendirian.
EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH - SORE
ZICO duduk di kursi batu bersama empat rekan kelasnya.
                                       ZICO
                      Oke. Jadi aku, ENNY, sama SUZANNA
                      koordinasi stand. AGUS sama CHIHUA
                      koordinasi pentas. Oh ya, aku punya
                      kaset-kaset baru kalau mau mampir.
INT. KAMAR ZICO - MALAM
Sebuah tangan menyalakan TAPE DECK, AMPLIFIER, dan EQUALIZER.
Agus dan Chihua mendengarkan musik sambil bergoyang-goyang.
Di belakang mereka, ZICO duduk di ranjang. MEMPERHATIKANNYA.
INT. RUANG TAMU - PAGI
MAMA ZICO, 41, cantik, keluar dari kamarnya yang berbagi
dinding dengan ruang tamu dan façade.
                                   MAMA ZICO
                                      NAH...!
                                  BI INAH (O.S.)
                                     Iya Nik.
Sepasang kaki tanpa alas berjalan cepat-cepat. Sarung dan
kebaya sehari-hari membalut badannya. Senyum PepsodentÂ
menghias wajahnya, 44.
EXT. TERAS DEPAN
Bi Inah menghampiri majikannya di mulut pintu depan.
                                    MAMA ZICO
                          Nah, nanti malam ZICO minta
                          dibuatkan mi goreng Jawa.
INT. RUANG MAKAN
Bi Inah mengetuk pintu kamar yang berbagi dinding dengan ruang makan.
                                      BI INAH
                          ZICO, sudah jam sembilan, lho.
INT. KAMAR ZICO - SIANG
Beberapa ketukan keras terdengar di pintu.
                                   BI INAH (O.S.)
                           ZICO...! Sudah jam sebelas!
SEPASANG MATA mendadak terbuka dan membelalak.
Sebuah headphone mini "SONY" menutupi kedua kupingnya.
EXT. TERAS DEPAN - SIANG
ZICO mendorong motor bebeknya keluar dari ruang tamu.
Bi Inah tersenyum mengawasi bocah itu dari mulut pintu.
Sebelum motor meluncur, wanita itu melambaikan tangannya kepada ZICO.
Bocah itu TERSENYUM membalasnya.
EXT. HALAMAN PARKIR, HALAMAN BELAKANG SEKOLAH - SIANG
ZICO masuk memarkirkan motornya.
Berjalan melewati keramaian. Menurunkan matanya.
Para siswi yang melihatnya dibuatnya MELIRIK. TERSENYUM.
INT. KAMAR MAMA ZICO - SENJA
ZICO masuk membawa sepiring mi goreng Jawa.
Mamanya di ranjang membaca majalah beraksara MANDARIN.
                                      ZICO
                                     Mam...
                                  MAMA ZICO
                      Tadi wes makan ndek toko. Besok ae.
INT. RUANG MAKAN
ZICO makan sendirian di meja menggunakan sumpit.
Bi Inah duduk di lantai menonton TV.
Dekat dinding di sebelah kiri bocah itu.
                                      ZICO
                           Hari ini papa ulang tahun.
                                    BI INAH
                         Oh... pantes minta mi goreng--
                                      ZICO
                          Semoga papa panjang umur.
                                    BI INAH
                        Papa apa kabar? Kok sudah lama
                        ndak ke sini?
Telefon di atas TV BERDERING.
Bi Inah cepat-cepat beranjak.
                                    BI INAH
                                  (di telefon)
                                Halo-- oh ada...
Ia melambaikan tangannya kepada ZICO. Tersenyum lebar.
Mulutnya berucap tanpa suara, "PACARMU!"
SUPER: TIGA TAHUN SILAM - 1980
INT. SMP BHINNEKA BHAKTI - PAGI
Sebuah KASET terlempar di udara.
Tiga bocah siswa mengoperkannya ke sana kemari.
Sang bocah pemilik kaset menggapai-gapai untuk merebutnya.
                                      DANI
                                  Kembalikan!
Saat dilemparkan lagi, sebuah TANGAN menangkapnya di udara.
Semua berpaling ke arah pemilik tangan itu.
KASET di tangan kanannya. SETUMPUK KERTAS di tangan kirinya.
Kaset itu dikembalikannya kepada Dani, lalu pergi.
KANTIN SEKOLAH
Sepasang kaki bocah siswa MELANGKAH masuk menuju kasir.
                                 KASIR WANITA
                               (tersenyum ramah)
                             ZICO mau pesan apa?
                                      ZICO
                             Tahu isi, perut ayam,
                             sama teh botol, tante.
Beberapa SISWI di sekitarnya tersenyum-senyum memperhatikan.
EXT. LAPANGAN VOLI
Di bawah salah satu tiang net, ZICO duduk sendirian.
Menundukkan kepala menikmati jajannya.
                                   DANI (O.S.)
                                       ZI...
Dani berjalan mendekatinya.
                                     DANI
                         Kamu kok suka menyendiri?
Yang ditanya bergeming.
                                     DANI
                          Kamu ndak pernah bergaul,
                          apalagi sama cewek...
Ia tersenyum-senyum memandangi wajah ZICO.
                                     DANI
                       ZI, papaku bawa oleh-oleh dari
                       Jepang. Mau mampir ta? Rumahku
                       ndek belakang sekolah.
INT. KAMAR DANI - SIANG
ZICO mengamati-amati ruangan yang bernuansa "SANRIO".
                                  DANI (O.S.)
                                      ZI...
ZICO berpaling. Matanya berbinar. Wajahnya bersinar.
Sebuah benda berukuran kamus saku, bertuliskan "SONY WALKMAN"
ada di pangkuan kedua telapak tangan Dani.
                                     DANI
                         Tape mini pertama di dunia.
                         Mau coba?
Ia tersenyum mendekati ZICO. Melingkarkan kedua lengannya.
Menaruh sebuah headphone mini di kepala ZICO.
SORE
ZICO telentang di lantai. Ber-headphone. Berseragam sekolah.
Di sampingnya, telentang Dani hanya berkaos singlet.
Sesekali ia melirik ZICO sambil tersenyum.
SUPER: MASA KINI
INT. KAMAR ZICO - MALAM
Di bawah cahaya lampu meja, sebuah tangan membuka LACI.
Ada sebuah buku filsafat. Ada KARTU putih berbercak-bercak merah tua.
                                  ZICO (V.O.)
                    Kami sekarang beda SMA. Terus, dia
                    pagi, aku siang. Ketemunya cuma
                    seminggu sekali. Tiap Sabtu sore.
INT. RUANG PERSEKUTUAN - SORE
ZICO, Dani, dan sekelompok remaja duduk melingkar di atas tikar.
                            REMAJA PERSEKUTUAN
                          (menyanyi bertepuk tangan)
                          Sha'abak ye'lin beek emano,
                          yetmassik b- wo'odak. Enta ra'ina w
                          kol ma leena, w btgh-morna b-
                          goodak. Immano'el, Immano'el,
                          Allah m'ana.
                         PEMBIMBING PERSEKUTUAN
                      Orang yang membenci sesamanya
                      adalah pembunuh. Dan kamu tahu
                      seorang pembunuh tidak mempunyai
                      hidup yang kekal. Mari kita berdoa.
EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH - SENJA
Semarak suasana bazar di malam pertama.
Musik, kostum, dan gaya rambut punk di mana-mana.
Ada yang berdua-duaan. Ada yang berkelompok dan sebagainya.
STAND I-10
ZICO dan Suzanna melayani tamu di meja.
Enny dan para kru menyiapkan pesanan di dalam.
Tiga gadis remaja glamor melambaikan tangan ke arah ZICO.
Yang dipanggil melihatnya, lalu menghampiri meja mereka.
                                    ZICO
                               Mau pesan, ya?
Threesome berambut kecoklatan sebahu itu tersenyum-senyum.
Yang di tengah memiringkan badannya siap memesan.
                          GADIS YANG DI TENGAH
                        Apa yang paling enak di sini?
                        (berangsur mendekati wajah
                         ZICO dan berbisik)
                             Selain waiter-nya...
Ketiga gadis itu saling melirik, lalu TERTAWA-TAWA menatap sang waiter.
ZICO mencoba tersenyum, lalu menurunkan wajahnya.
INT. AUDITORIUM - SENJA
"SWEET DREAMS" mengiringi para penari ke panggung.
Di dinding belakang, seorang GADIS REMAJA berambut à la Annie Lennox, berbalut slim-fit camisole, bergoyang seorang diri.
Di salah satu sudut, ZICO memperhatikannya terus.
MALAM
Auditorium diselimuti euforia. Dipenuhi penggembira.
                              PEMBAWA ACARA
                      Sekarang kita panggil adik-adik
                        kita Kelas Satu Sepuluh! Hey
                                   Mickey...!!
Chihua dan tim penarinya keluar dengan kostum cheerleader.
Diiringi smash hit "HEY MICKEY" dan histeria penonton.
INT. KAMAR ZICO - PAGI
Ketukan terdengar di pintu. Mama ZICO melongok ke dalam.
                                 MAMA ZICO
                        ZI, tadi pagi Bi Inah pulang Lawang.
                        Sementara mau brenti kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H