Kartu terakhir kesembilan dan ke-10 yakni kekuatan intelektual dan kemampuan menyejahterakan. Aldrin dalam meraih keinginannya (cita-citanya) tetap mengedepankan logika. Hal ini mempertegas bahwa dirinya tidak mudah dibodohi orang. Aldrin dianggap memiliki kemampuan menangani semuanya.
Bagaimana dengan kekuasaan? Saya kembali bertanya. Kawan saya kembali mengocok kartu. Keluarlah dua kartu, kartu ksatria pedang kembali muncul dan satunya lagi adalah kelahiran baru. "Bisa, akan ada kemenangan, naik takhta," kawan saya menegaskan.
Bagi pembaca, mungkin tulisan ini agak nyeleneh. Sebab begini, biasanya dalam kontestasi pilkada, orang-orang akan lebih banyak menggunakan survei sebagai parameter apakah seseorang itu bisa dicalonkan atau tidak. Dan saya yakin, saat ini semua pihak masih mengukur popularitas masing-masing jagonya. Saya malah berkonsultasi lewat medium kartu Tarot. Apakah ini yang disebut dengan supra-politik? Entahlah.
Terlepas dari itu semua, jika ingin meraih apa yang kita inginkan, haruslah melalui proses, ikhtiar, upaya, usaha apapun namanya. Selebihnya, kita pasrahkan diri pada keputusan Allah SWT, pemilik segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H