Mohon tunggu...
sonny majid
sonny majid Mohon Tunggu... Dosen - Dream man dan penikmat kopi

Yang punya anggapan kalau Tuhan itu beserta orang-orang berani.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Upaya Mendegradasi KH Ma'ruf Amin di Ajang Pilpres

18 November 2018   13:29 Diperbarui: 18 November 2018   13:51 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Ma'ruf Amin (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Yang terheboh adalah ketika KMA bercipika-cipiki dengan seorang perempuan. Setelah dikonfirmasi perempuan tersebut tak lain adalah istri KMA. Adalagi sebutan KMA sebagai ulama yang berambisi (ambisius) lantaran KMA berani menerima tantangan Jokowi sebagai cawapres. Ironisnya, hal ini disandingkan dengan Ustad Abdul Somad yang menolak menjadi cawapres Prabowo sebagaimana hasil ijtima. 

Masalah menolak atau menerima ini soal kesiapan seseorang terhadap tanggungjawab yang lebih besar dari yang selama ini diembannya. Saya yakin, Ustad Abdul Somad merasa belum siap menerima tugas begitu berat, memimpin sebuah bangsa, sebuah negara, bukan saya katakan Ustad Abdul Somad tidak mampu. Tapi ini soal pilihan sikap saja, tak lebih.

Setiap ada hal yang mengganggu kalian, kalian malah berbalik menuduh. Ada konspirasi intelijen lah, inilah itulah, bahkan survei LSI Denny JA pun dianggap ngawur. Meski kalian membantahnya tidak melalui survei. Sementara survei merupakan instrumen keilmiahan. Entahlah siapa yang memainkan kontra-propaganda isu ini.

Saya mengelus dada, ketika kalian mengaku cinta ulama, di lain sisi justru kalian menghina ulama. Terlebih kepada ulama yang kalian tuduh "tunduk dengan umara." Padahal agama Islam mengajarkan, bahwa ulama dan umara harus bersinergi dalam mengurusi soal-soal kebangsaan, kenegaraan, serta hal lainnya. Mengacu dari rekam jejak ini, saya bertambah yakin, bahwa yang kalian bela bukan tentang kecintaan terhadap agama (Islam), ulama, tapi ini murni kepentingan politik. 

Upaya degradasi ini tak lain untuk menurunkan posisi tawar KMA di hadapan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun