Mohon tunggu...
Sonny Majid
Sonny Majid Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar -

Dream Man-penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Kesepakatan Den Haag,” Skenario Mengendalikan NU ?

18 Mei 2016   16:24 Diperbarui: 18 Mei 2016   16:33 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Istimewa- gubrakindonesia.com

Aswaja (Fikrah Nahdliyyah) memiliki beberapa ciri penting. Antara lain: fikrah tawassuthiyyah (pola pikir moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (moderat), fikrah tasamuhiyyah (pola pikir toleran), fikrah ishlahiyyah (pola pikir reformatif). Kemudian fikrah tathawwuriyyah (pola pikir dinamis), fikrah manhajiyyah (pola pikir metodologis).

“NU adalah jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah (organisasi sosial keagamaan), bukan hizbun siyasiyyun (partai politik).” Oleh karena itu, keterlibatan NU pasca-khittah 1926, tidak lagi pada tataran politik praktis dan kekuasaan. Melainkan pada tataran politik kebangsaan dan kerakyatan, high politics/politik luhur.  (Diolah dari berbagai sumber - Foto: Ilustrasi Istimewa- gubrakindonesia.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun