Mohon tunggu...
Sonny Hendrawan Saputra
Sonny Hendrawan Saputra Mohon Tunggu... Corporate Communication -

Someone who loves the diversity of cultures, enjoys to observe dynamic of politics, and learns from outstanding people with notable achievements. Dreaming of exploring the beauty of world with any uniqueness in any part of it.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berburu Makanan Halal di Pattaya Thailand

20 Oktober 2012   19:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35 8119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_205117" align="aligncenter" width="500" caption="Restoran Halal di Pattaya Thailand"][/caption]

Sebagai orang muslim, kehalalan makanan yang disantap merupakan hal yang penting. Meskipun ada pengecualian bila kondisi benar-benar mendesak, tentunya akan lebih baik bila berusaha keras terlebih dahulu untuk menemukan makanan halal. Indonesia merupakan surganya makanan halal. Masyarakat muslim dari berbagai penjuru dunia saat berkunjung ke Indonesia tidak perlu terlalu khawatir untuk berwisata kuliner karena mayoritas makanannya halal. Hal tersebut dipengaruhi oleh masyoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.

13507601131445747327
13507601131445747327

Namun lain halnya bila berkunjung ke Thailand yang notabene masyarakat muslim adalah kaum minoritas. Tentunya menemukan makanan halal tidak semudah seperti menemukannya di Indonesia. Kaum muslim harus jeli mencari informasi mengenai restoran-restoran halal di sana. Kuliner Thai seperti "tom yam" (sup daging asam pedas) dan "som tam" (salad pepaya) memang  penuh cita rasa dan mengguggah selera, tetapi harus diperhatikan apakah layak dimakan untuk kaum muslim atau tidak.

[caption id="attachment_205119" align="aligncenter" width="382" caption="Mie Ayam Darah Sapi/Babi di Pattaya"]

1350760416983270919
1350760416983270919
[/caption]

Saat berkunjung ke Pattaya, sebagai pendatang pemula, Saya merasa kesulitan untuk menemukan restoran halal. Pattaya bisa dibilang sebagai surganya bar dan kafe malam, tetapi tidak banyak kuliner halal. Saat menjelajah siang hari di jalanan Pattaya, Saya menemukan restoran dengan pajangan berbentuk babi yang mengindikasikan babi adalah bahan dasar di restoran tersebut. Penanda itu cukup informatif untuk umat Islam untuk mengetahui jenis restoran di Pattaya. Kemudian Saya mencoba mengeksplorasi makanan ala pedagang kaki lima. Alangkah terkejutnya Saya saat melihat ada sajian mie ayam yang mirip dengan masakan ala pedagang kaki lima di Indonesia namun dicampur dengan sebotol air mineral darah sapi/babi segar. Hal tersebut membuat Saya semakin waspada dalam memilih makanan.

[caption id="attachment_205120" align="aligncenter" width="500" caption="Restoran Halal di Pattaya"]

13507609861799060947
13507609861799060947
[/caption]

Karena sangat ingin menjelajah dan menemukan sendiri restoran halal di Pattaya, Saya melanjutkan perjalanan dengan menaiki trasnportasi umum "songthaew" sejenis angkot terbuka di Thailand. Cukup membayar 20 Bath atau sekitar 6,000 Rupiah, Saya menjelajahi berbagai jalanan di Pattaya. Ternyata sepanjang perjalanan tersebut di jalan raya Sukhumvit, Saya belum berhasil menemukan restoran halal. Akhirnya Saya turun dari songthaew dan berjalan kaki di sepanjang jalan South Pattaya. Betapa girangnya Saya setelah berjalan 30 menit, Saya melihat tulisan "AMIR HALAL FOODS"

[caption id="attachment_205121" align="aligncenter" width="500" caption="Beraneka minuman di Amir Halal Foods Restaurant"]

1350761468921891139
1350761468921891139
[/caption]

Akhirnya tanpa berpikir panjang Saya memasuki restoran tersebut dan menyapa "Assalamualaikum". "Walaikumsalam", jawab Ibu pemilik restoran dengan ramah. Dia bertanya dengan bahasa Inggris sederhana dengan logat Thai yang kental "Are you Muslim?". Saat Saya mengiyakan pertanyaan dia, Ibu tersebut lalu berkata "Ah, we are family na". Dengan tersenyum, dalam hati Saya langsung merasakan suasana kekeluargaan sesama Muslim di tempat tersebut. Tanpa mengetahui nama-nama masakan yang disajikan pada saat itu, Saya langsung menunjuk berbagai jenis makanan yang Saya pikir menarik untuk dicoba. Pada umumnya makanan di restoran tersebut berbahan dasar ayam, telur, dan sayuran dengan rasa asam dan pedas. Harganya cukup murah, untuk minuman 20 - 35 Bath (6,000 - 10,500 Rupiah) dan untuk makanan 40 - 60 Bath (12,000 - 18,000 Rupiah). Saya sangat menikmati makanan dan minuman di restoran tersebut, namun sayangnya Saya hanya satu-satunya pengunjung saat itu, jadi tidak berinteraksi dengan pengunjung lain untuk bertanya tempat makan halal lainnya.

[caption id="attachment_205122" align="aligncenter" width="382" caption="Kotak Amal, langsung mengingatkan dengan Indonesia"]

1350762031203476469
1350762031203476469
[/caption]

Ternyata, restoran yang beralamat lengkap di "60 M. 10 Tho-atilla Mosque South Pattaya Rd MuangPattaya 20260" adalah milik seorang haji bernama Haji Abdulrahman Toha, Sayangnya saat itu beliau tidak berada di restoran tersebut, Di restoran itu, ada benda yang langsung mengingatkan Saya dengan Indonesia. Ya, Saya melihat kotak amal, benda yang sangat lazim ditemukan di berbagai sudut restoran di Indonesia.

[caption id="attachment_205123" align="aligncenter" width="382" caption="Berbagai menu yang ditawarkan"]

1350762359905708199
1350762359905708199
[/caption]

Saya mengakhiri hari itu dengan puas karena perburuan menemukan makanan halal di Pattaya bisa dituntaskan. Karena masih ingin ada dalam suasana kegembiraan menemukan restoran halal tersebut, tak lupa Saya membungkus beberapa lauk dan nasi (khao) untuk dibawa pulang.Demikian pengalaman Saya berburu makanan halal di Pattaya. Selamat berburu makanan halal di negara masing-masing Anda berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun