Laga final ini diwarnai oleh kehadiran ribuan pendukung Dominator Esports yang memadati lokasi pertandingan.
Sejak awal, atmosfer pertandingan sudah sangat terasa, dengan teriakan dan dukungan dari para fans yang berharap Dominator Esports dapat tampil optimal di rumah sendiri.
Namun, harapan mereka seolah sirna ketika Black Shrew Esports mampu menunjukkan permainan yang begitu dominan.
Dominator Esports kesulitan mengimbangi strategi dan serangan yang dilancarkan oleh tim lawan.
Dominator Esports, yang sebelumnya melaju ke babak final dengan perjalanan mulus, kali ini seakan kehilangan sentuhan terbaiknya.
Sepanjang kompetisi, mereka tampil konsisten dan mampu mengatasi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara.
Namun, di laga puncak, tim asuhan pelatih Muhammad Irwan ini tampak kesulitan mencari celah untuk menembus pertahanan kokoh dari Black Shrew Esports.
Black Shrew Esports tampil tanpa cela dalam pertandingan ini.
Dengan taktik dan koordinasi yang sangat terencana, mereka berhasil meredam semua serangan dari Dominator Esports dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Kemampuan mereka dalam mengontrol permainan membuat Dominator Esports kewalahan sejak awal.
Beberapa kali Dominator Esports mencoba membalikkan keadaan, tetapi Black Shrew Esports tetap mampu mendominasi jalannya pertandingan.
Hasil ini memperlihatkan betapa tangguhnya tim Malaysia tersebut dalam ajang kompetisi dunia ini.
Kemenangan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, terutama setelah berhasil mengalahkan tim tuan rumah di hadapan para penggemar lawan. Kekalahan ini tentunya akan menjadi evaluasi penting bagi Dominator Esports ke depannya.
Mereka diharapkan dapat belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan performa di turnamen-turnamen selanjutnya.
Penggemar esports di Indonesia tetap memberikan dukungan dan berharap bahwa tim-tim nasional dapat lebih siap menghadapi persaingan internasional.