Mohon tunggu...
Sonny Fakhruddin
Sonny Fakhruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas negeri Semarang

Analisis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya angka perceraian di kabupaten Lamongan

7 Desember 2024   16:52 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2.Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi sering kali menjadi salah satu penyebab utama perceraian. Kabupaten Lamongan, meskipun memiliki sektor pertanian yang cukup kuat, tetap mengalami tantangan ekonomi yang dapat memengaruhi rumah tangga. Ketidakstabilan ekonomi, pengangguran, atau kesulitan keuangan dapat menyebabkan stres dalam hubungan pasangan, yang pada gilirannya dapat memperburuk komunikasi dan hubungan antara suami dan istri. Masalah ekonomi juga dapat memicu pertengkaran yang berujung pada perceraian, terutama ketika salah satu pihak merasa tidak dihargai atau tertekan secara finansial.

3.Faktor Sosial dan Budaya

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi meningkatnya angka perceraian adalah perubahan dalam pola pikir dan nilai-nilai sosial di masyarakat Lamongan. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, masyarakat semakin terpapar pada beragam pandangan mengenai pernikahan dan hubungan keluarga. Pemahaman yang lebih terbuka mengenai hak individu, kebebasan pribadi, dan kesetaraan gender mendorong banyak pasangan untuk mengambil keputusan perceraian ketika hubungan mereka tidak lagi harmonis.

Di samping itu, adanya norma-norma sosial yang lebih longgar dalam masyarakat Lamongan, khususnya di kalangan generasi muda, menyebabkan persepsi terhadap perceraian semakin tidak tabu. Meskipun masyarakat masih menjunjung tinggi nilai-nilai pernikahan, tekanan sosial terhadap individu yang bercerai tidak lagi sekuat dahulu.

4.Pengaruh Media Sosial dan Teknologi

Kehadiran media sosial dan teknologi juga mempengaruhi hubungan pernikahan. Ketergantungan pada teknologi, kurangnya waktu berkualitas bersama pasangan, atau bahkan hubungan di luar nikah yang dimediasi oleh media sosial dapat meningkatkan risiko perceraian.

PENUTUP

Meningkatnya angka perceraian di Kabupaten Lamongan mencerminkan dinamika sosial yang sedang berkembang dalam masyarakat. Faktor-faktor seperti perubahan nilai sosial, tekanan ekonomi, judi online, dan kekerasan dalam rumah tangga. Meskipun perceraian bisa menjadi jalan keluar bagi pasangan yang tidak dapat mempertahankan hubungan, penting untuk memahami dampaknya, terutama terhadap anak-anak dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan pernikahan, konseling, dan dukungan keluarga. Dengan pendekatan yang lebih holistik dan pencegahan yang lebih baik, diharapkan angka perceraian dapat ditekan, dan keluarga-keluarga di Kabupaten Lamongan dapat lebih sejahtera dan harmonis.

Daftar pustaka

https://antarwaktu.com/2024/11/angka-perceraian-di-lamongan-tahun-2024-terbanyak-di-picu-masalah-ekonomi/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun