Mohon tunggu...
Money

Konsep dalam Ekonomi Islam Abad ke Abad

7 Maret 2018   11:36 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:38 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Prioritas belanja sebuah Negara menurut ibn khaldun adalah sebagai keperluan pelayanan social kepada orang yang membutuhkan seperti orang miskin, anak yatim, lansia, janda, orang-orang yang berkebutuhan khusus. Lalu Negara perlu member fasilitas terhadap mereka seperti tempat tinggal rumah, rumah sakit dll

  • Teori produksi
  • Menurut ibn khaldun produksi adalah aktifitas manusia yang organisasikan secara social. Organisasi social dari tenaga kerja ini harus di lakukan melalui spesialisasi yang lebih tinggi dari pekerja. 
  • Ibn taimiyah (661-728 h/1263-1328 m)
  • Ibn taimiyah adalah seorang fuqaha yang mempunyai karya pemikiran dalam berbagai bidang ilmu yang luas termasuk dalam bidang ekonomi. Ibn taimiya telah membahas pentingnya suatu persaingan dalam pasar yang bebas Negara harus memgimplementasikan aturan main yang islami sehingga produsen pedagang. Ibn taimiyah tampaknya berada pada pandangan pertengahan jika dilihat dari pemikiran ekstrem  kapitalisme dan sosialisme saat ini.
  • Malik bin anas (93-179 h/712-796 )
  • Imam malik bin anas hidup pada masa khalifah bani umayyah.
  • Dasar ekonomi pemikiran menurut imam malik adalah membenarkan pemerintahan islam untuk memungut pajak lebih apabila di perlukan untuk kesejahteraan orang banyak.
  • Periode kontemporer (1930)
  • Era tahun 1930-an merupakan masa kebangkitan kembali intelektualitas di dunia islam. Kemerdekaan Negara-negara muslim dari kolonialisme barat turut mendorong semangat para sarjana muslim dalam mengembangkan pemikirannya. Hal in telah memicu minat para ekonom muslim untuk mengembangkan lebih lanjut dalam aspek-aspek  tertentu dalam perikonomian tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun