Mohon tunggu...
SoftwareSeni Indonesia
SoftwareSeni Indonesia Mohon Tunggu... Programmer - Software House

A fast-growing Software House company with 100+ clients around the world.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Murah vs Mahal, Kamu yang Mana?

22 Agustus 2019   13:25 Diperbarui: 22 Agustus 2019   13:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah karena kebutuhan? Kamu masih bisa hidup tanpa social media.

Apakah karena hal yang tidak bisa kamu jelaskan? Dari segi emosional, kamu mampu, dan mau membayar sejumlah harga untuk bisa menikmati Facebook hingga instagram, karena kamu merasa Facebook dan Instagram memiliki nilai yang lebih dari uang yang kamu bayarkan.

Benar demikian?

Yuk bawa cerita ini cangkupan yang lebih luas. Bisnis misalnya. Sebagai pemilik perusahaan atau decision maker, dewasa ini website, software, dan aplikasi sudah menjadi kebutuhan yang bisa dianggap sebagai investasi bagi perusahaan. Karena, dengan hadirnya industri 4.0, para pemilik bisnis "dipaksa" untuk melakukan transformasi digital bisnis mereka.

Akibatnya, banyak pemilik bisnis yang gagap dan menganggap paksaan transformasi digital sebagai "syarat" saja. Akibatnya, banyak pemilik bisnis memilih untuk melakukan justifikasi harga kepada vendor-vendor yang akan menciptakan website, software, atau bahkan mobile app. Jelas, yang paling tidak membebankan dari segi budget lah yang akan dipilih.

Tetapi, jika pemilik bisnis melakukan pengamatan lebih jauh, sebelum melakukan justifikasi harga, tentu harus menilai kira-kira apa yang akan perusahaan dapatkan jika membayar dengan nominal angka tertentu.

Apakah keamanan data akan terjamin?
Apakah ada garansi maintenance produk?
Apakah produk benar-benar bisa digunakan?
Apakah ada biaya-biaya tersebunyi lainnya?
Apakah akan meningkatkan daya saing bisnis?

Jika kamu sebagai pelaku bisnis. Apa yang akan kamu lakukan?

Apakah kamu akan memilih vendor yang paling meringkankan anggaran perusahaan? Atau memilih vendor yang memberikan nilai lebih paling banyak bagi perusahaan?

Coba deh, sekarang berhenti menjustifikasi dari harga. Mulailah berpikir seperti orang kaya yang beneran kaya.

"Aquire"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun