Web Developer
Programmer memainkan peran penting dalam tim website development. Mereka mengubah desain siap pakai Anda menjadi produk yang bisa digunakan oleh siapa saja di dunia internet.Website development setidaknya memiliki dua komponen- sisi client, juga disebut Front-End, dan sisi server - juga disebut Back-End. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai peran Front-End dan Back-End developer, mari kita pahami terlebih dahulu komponen development sisi client (client side) dan sisi server (server side).
Seperti namanya, server adalah orang yang melayani.
Klien adalah orang yang meminta server untuk melayani.
Jadi ketika seseorang membuka Kompasiana di Internet Explorer (atau browser lain), browser pergi ke mesin Kompasiana di internet, meminta agar konten ditampilkan. Di sini, browser adalah klien dan mesin Kompasiana yang selalu berjalan dan melayani konten adalah server.
Sebagian besar website menggunakan kedua sisi client maupun sisi server. Meskipun ada hal-hal yang dapat dilakukan oleh keduanya, ada beberapa hal yang hanya dapat dilakukan di server-side dan begitu pula sebaliknya.
Front-End development bagus untuk semua hal yang membutuhkan interaksi pengguna, contohnya; pembuatan games sederhana. Sedangkan Back-End development digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan data dinamis untuk dimuat, contohnya; sebuah pemberitahuan yang memberi tahu user bahwa mereka perlu login.
Singkatnya, developer front-end fokus pada bagaimana user menggunakan website dan apa yang mereka lihat ketika mereka mengakses website tersebut, developer back-end bekerja pada sistem yang memberikan informasi kepada user.
 Tester Website (quality assurance tester)
QA atau tester website adalah anggota tim website development yang juga memiliki peran penting. Dia melindungi produk Anda dari invasi bug dan mengawasi antarmukanya.Proses testing dimulai dengan analisis requirement. Berdasarkan requirements tersebut, para QA menyusun rencana testing. Setelah proyek tersebut dimulai, web developer mengirim setiap versi produk ke QA. Pada gilirannya, mereka memeriksa apakah itu sesuai dengan persyaratan teknis dan tuntutan khusus dari klien (jika ada).
Ketika bug ditemukan, QA menyusun laporan bug, dan mengirimnya kembali ke developer yang mengurus bug tersebut. Kemudian melakukan pemeriksaan balik yang dimaksudkan untuk memastikan masalah benar-benar terpecahkan. Kemudian, QA membaharui dokumen Project Checklist mendokumentasikan perubahan yang terjadi (jika ada). QA bekerja untuk proyek hingga peluncuran dan terkadang jauh setelah pasca-peluncuran.
Perlu disebutkan bahwa QA juga menangani antarmuka (interface). Mereka memeriksa ukuran, font, warna dan elemen lain untuk memenuhi requirement. QA juga dapat melaporkan desainer jika mereka menemukan masalah pada fungsi dan menyarankan mereka sebuah solusi.
Proyek IT adalah pekerjaan sulit dan mungkin saja menelan biaya yang tidak sedikit, sehingga membutuhkan perencanaan yang ekstra hati-hati. Proyek IT atau software development adalah proses yang kompleks. Ada batasan pada kemampuan seseorang, namun tidak ada batasan pada kerja tim yang baik.