2. Review Customer
Hal selanjutnya yang bisa anda lakukan sebelum memilih yang terbaik yaitu dengan menyimak kolom review customer baik di website resmi, social media, ataupun dari platform diskusi lainnya. Jangan hanya percaya pada apa yang dikatakan oleh sales dari pihak software house.  Tanggapan, kritik, dan saran yang ditulis oleh customer biasanya lebih to the point dan jujur.Â
Dengan membaca review, anda bisa membandingkan jumlah antara komentar yang terkesan puas atau justru merasa kecewa. Manakah jumlah yang lebih banyak? Dengan cara ini, anda bisa mendapatkan penilaian tentang tingkat keprofesionalitasan software house tersebut secara garis besar.
Ingin mengerucutkan pilihan dengan lebih akurat lagi? Anda bisa berkomunikasi langsung dengan beberapa klien yang ada di daftar pelanggan mereka dan tanyakan tentang pengalamannya selama bermitra. Anda tidak harus pergi ke Paris hanya untuk mengetahui disana benar-benar ada Menara Eiffel atau tidak, bukan?Â
Cukup dengan mendengarkan pengalaman dari orang lain yang anda percaya, anda sudah bisa mendapatkan informasinya. Sama halnya dalam pencarian software house. Pengalaman dari kolega, sahabat, atau siapa pun yang anda percaya, bisa membantu anda mendapatkan data. Berbekal info dari beberapa pihak yang telah anda koleksi, anda sudah bisa membuat rangkuman dari kacamata anda sendiri.
3. Harga & Waktu Pengerjaan
Sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa software house, anda perlu menentukan berapa pengeluaran maksimal yang perusahaan anda akan sisihkan untuk proyek ini. Barulah anda bisa melangkah ke tahap pemilihan software house yang sesuai. Sebagai klien, sebaiknya anda jangan mudah tergiur dengan harga yang miring. Semakin tinggi tingkat teknologi dan teknik yang dibutuhkan dalam proyek anda, tentu harganya pun akan semakin tinggi dan menyesuaikan.
Selain itu, anda juga perlu mempertimbangkan estimasi waktu pengerjaan yang ditawarkan. Biasanya estimasi ini akan terangkum di dalam penawaran. Anda perlu menelaah seberapa masuk akal-kah jangka waktu yang ditawarkan. Perkiraan pengerjaan yang terlalu lama tentunya akan berpengaruh buruk pada deadline proyek anda.  Begitupun dengan estimasi yang terlalu cepat. Besar kemungkinannya justru berdampak pada kualitas.
4. Jam Kerja
Setelah mendapatkan review tentang banyak hal, jangan lupa  untuk menanyakan jam kerja yang mereka miliki. Jam kerja yang sama akan lebih memudahkan anda untuk berkomunikasi. Tetapi jika ternyata memiliki perbedaan, itu artinya anda membutuhkan lebih banyak informasi tambahan. Terlebih jika software house yang anda tuju berbeda negara dengan anda. Tentunya harus  ada perjanjian yang disepakati di awal mengenai hal ini.
Contoh pertanyaan yang perlu anda berikan adalah seperti bagaimanakah jika terjadi masalah setelah jam kerja berakhir? Bagaimana jika masalahnya bahkan terjadi di saat hari libur atau tanggal merah? Apakah mereka siap  menangani? Seperti apa prosedurnya? Media komunikasi apakah yang paling efektif untuk kedua belah pihak? Apakah ada biaya tambahan yang perlu dikeluarkan? Serta pertanyaan lainnya yang menurut anda perlu untuk diketahui. Jangan sungkan untuk bertanya mengenai hal-hal detil ketika masih dalam masa penjajakan. Justru ini adalah tahap dimana anda harus bisa lebih kritis  terhadap segala kemungkinan.