Mengucapkan kata Alhamdulillah, begitulah cara umum umat muslim mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas segala nikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Berbicara mengenai nikmat, kita tahu banyak sekali nikmat yang telah Allah berikan kepada kita namun tidak dapat menghitung jumlahnya.
Mulai dari nikmat sehat, nikmat bisa bernafas, nikmat hidup, nikmat bisa makan dan minum, serta banyak nikmat lainnya yang tiada terhitung jumlahnya.
Sekarang, nikmat bisa bertemu lagi dengan bulan Ramadhan adalah kenikmatan yang patut kita syukuri. Alhamdulillah, kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini.
Mungkin di Ramadhan tahun lalu, kita masih bisa menyaksikan anggota keluarga kita, tetangga kita, bahkan teman-teman kita. Tapi, sekarang, tidak kita saksikan bulan Ramadhan bersama mereka, entah itu karena mereka sudah tiada (meninggal) atau sedang diuji dengan rasa sakit sehingga tidak dapat menyambut bulan Ramadhan sebaik kita sedang sehat.
Percayalah, bahwa sebenarnya Allah sayang kepada para hamba-Nya, mungkin yang terjadi kita saksikan ada yang meninggal sehingga tidak kesampaian bertemu bulan Ramadhan. Mungkin bisa jadi, bekalnya sudah cukup sehingga Allah panggil.
Bahkan bisa jadi, kita yang bisa sampai pada bulan Ramadhan tahun ini bukan semata-mata kita panjang umur, sehat, dan berkecukupan. Tidak. Melainkan ini semua adalah nikmat, dan rasa sayang Allah SWT kepada kita sehingga kita bisa diberi kesempatan hidup agar bisa menghapus dosa kita yang terlalu banyak ini di bulan Ramadhan.
Sejatinya, inilah nikmat yang sepatutnya kita syukuri, yaitu bisa bertemu lagi dengan bulan Ramadhan. Dan sebaik-baiknya cara dalam mensyukuri nikmat tersebut adalah dengan taat kepada Sang Pemberi Nikmat yaitu Allah SWT.
Sehingga sesuia dengan do'a yang selalu dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika memasuki awal bulan Qomariyah yaitu dari Ibnu Umar RA, dia berkata, dulu Rasulullah SAW apabila melihat Al-Hilal beliau mengucapkan doa :Â
"Allahu akbar. Allahumma ahillahu 'alainaa bil-amni wal-iimaan was-salaamati wal-islaami wat-taufiiqi limaa yuhibbu rabbunaa wa yardhaa. Rabunaa wa rabbukallaahu."Â
"Allah Maha Besar, ya Allah, tampakkan al-hilal (bulan tanggal satu) itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, dengan keselamatan dan Islam, serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau cintai dan Engkau Ridhai. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah." (HR. At-Tirmidzi dan Ad-Darimi).
Dari hadist tersebut di atas membuktikan kepada kita bahwa, kita sejatinya membutuhkan pertolongan Allah SWT bahkan ketika memasuki bulan baru dalam kalender Islam yaitu bulan Qomariyah khususnya bulan Ramadhan.Â
Supaya kita bisa menjali ibadah puasa dan ibadah lainnya pada bulan Ramadhan dengan maksimal dan penuh kekhusyuan, rasa syukur, dan keimanan semata-mata bentuk taat kita dan mengaharapkan keridhoan-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H