Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nyala Api Perjuangan Sang Pangeran: Resume Film Pahlawan Goa Selarong

12 Mei 2022   00:39 Diperbarui: 12 Mei 2022   07:21 2338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film sejarah Indonesia yang berjudul "Pahlawan Goa Selarong" merupakan film yang mengisahkan perlawanan Pangeran Diponegoro kepada Residen Belanda di Yogyakarta. 

Selain itu, Pangeran Diponegoro juga dihadapkan dengan situasi politik keraton Yogyakarta yang tidak stabil dan dikuasai oleh Belanda. Film berlatar abad ke-18, yaitu pada tahun 1825-1930 M.

Gambar sampul film Pahlawan Goa Selarong. Gambar: http://daftarfilmjadul.blogspot.com/
Gambar sampul film Pahlawan Goa Selarong. Gambar: http://daftarfilmjadul.blogspot.com/

Awal permulaan filmnya yaitu menampakan suasana pedesaan atau wilayah keraton Yogyakarta tempo dulu. Tampak adegan warga desa atau perkampungan dengan segala aktivitasnya. 

Namun, meskipun begitu, para warga tersebut nampak tengah menderita kemiskinan. Semua ladang milik warga terikat dan dikuasai oleh Belanda. Kemudian, pada suatu waktu datanglah Pangeran Diponegoro bersama Sentot Alibasah Prawirodirjo, teman setia Pangeran Diponegoro.

Melihat kemiskinan yang diderita rakyatnya, Pangeran Diponegoro merasa kasihan menyaksikannya. Bahkan, untuk makan sehari-hari saja, seorang nenek harus yang sudah tua renta, sedang meyimpan persedian makanan yang mulai menipis yaitu biji-biji jagung sebagai pengganti nasi, bahkan dilihat dari filmnya banyaknya yaitu hanya kurang dari satu liter beras.

Kejadian tersebut adalah sebagai akibat dari adanya pemungutan pajak yang besar oleh Belanda yang dipimpin oleh Jenderal de Kock bersama pasukannya kepada setiap pemilik ladang, yang menyebabkan para warga pribumi kurang sejahtera hidupnya. 

Ditambah dengan kerabat keraton yang bersekongkol dengan Belanda hanya untuk mengejar kekuasaan dan kekayaan, dia adalah Patih Danurejo beserta anak buahnya, salah satunya yaitu kegiatan memasang patok-patok di ladang warga untuk pembangunan rel kereta api.

Menyadari hal tersebut, Pangeran Diponegoro bersama para pengikutnya, mulai merencanakan sebuah perlawanan untuk menentang dan menghentikan praktik menyengsarakan tersebut. Rakyat Mataram nampaknya mulai bersatu, karena Pangeran Diponegoro merupakan pangeran yang sangat baik dan dekat dengan rakyatnya.

Pangeran Diponegoro di Goa Selarong. Gambar: Tangkapan layar  film
Pangeran Diponegoro di Goa Selarong. Gambar: Tangkapan layar  film "Pahlawan Goa Selarong" Produksi: Penas - Kodam VII Diponegoro. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun