Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Segarnya Buah Stroberi dan Gurihnya Bayam Goreng di Desa Patengan

30 Januari 2020   07:24 Diperbarui: 30 Januari 2020   07:20 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama teman-teman dan saya berfoto dengan Ibu Anika,  penjual buah stroberi dan bayam goreng. Dokpri.

Saat saya akan melaksanakan program Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) di Kampung Cipanganten, 23-25 Januari 2020. Bersama rombongan panitia BEM HIMA PIPS UPI, saya singgah dulu di Desa Patengan,  Kecamatan Rancabali,  Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sambil menunggu rombongan panitia yang mengendarai motor,  kami panitia yang berada di sini,  beristirahat dulu sejenak.

Saya berfoto di depan kantor Desa Patengan. Dokpri 
Saya berfoto di depan kantor Desa Patengan. Dokpri 
Di sebelah warung samping jalan di depan kantor Desa Patengan, suasana jalan tampak tidak terlalu ramai, kendaraan yang lalu lalang pun tidak sering melintas. Beberapa mobil angkot warna kuning terparkir di sepanjang jalan kantor desa dan SD Patengan. Hanya warung-warung yang buka dan pedagang kaki lima yang sibuk melayani para pembeli yang sebagian besar adalah anak sekolah dasar.

Susana di sepanjang jalan di depan kantor Desa Patengan menuju arah Ciwidey. Dokpri.
Susana di sepanjang jalan di depan kantor Desa Patengan menuju arah Ciwidey. Dokpri.

Beberapa orang yang mengenakan baju kebun seperti celemek, sepatu bot, dan tas gendong menyerupai sebuah wadah. Ternyata, mereka adalah para pekerja kebun teh,  yang baru selesai bekerja dan hendak pulang. Kebun teh memang terhampar luas di sini. Lingkungan alam pegunungan dan udara sejuk membuat damai dan tenang.

Foto dua orang petani yang habis pulang bekerja di kebun teh. Dokpri
Foto dua orang petani yang habis pulang bekerja di kebun teh. Dokpri
Sambil makan atau jajan di warung dan berfoto-foto. Angin yang berhembus tenang, kami rasa sangat sejuk namun dingin. Sebab,  Desa Patengan, berada di wilayah pegunungan bagian selatan Jawa Barat. 

Kemudian, ada seorang ibu yang menghampiri kami dengan membawa satu keranjang yang berisi makanan. Ibu itu langsung menawarkannya kepada kami, "Stroberi Aa, Teteh, bayam gorengnya juga ada" begitu yang ibu tersebut bilang. Merasa penasaran,  saya melihat-lihat stroberi dan bayam goreng yang telah dibungkus dengan berbagai ukuran.

Buah stroberi dan sayur-sayuran tumbuh subur di suhu udara yang sejuk seperti di wilayah pegunungan. Dokpri
Buah stroberi dan sayur-sayuran tumbuh subur di suhu udara yang sejuk seperti di wilayah pegunungan. Dokpri
Buah stroberi dan sayur bayam memang komoditas khas daerah Ciwidey dan Rancabali. Buah stroberi dan sayur-sayuran, misalnya sayur bayam, tumbuh subur di daerah yang bersuhu dingin,  misalnya di ketinggian 600-900 dpl, atau di daerah pegunungan. 

Setiap pengunjung yang datang berwisata, akan singgah untuk membeli buah stroberi maupun memetiknya langsung di perkebunan.  Sayur bayam diolah menjadi bayam goreng yang gurih dan nikmat,  cocok untuk teman makan nasi.

Bersama teman-teman dan saya berfoto dengan Ibu Anika,  penjual buah stroberi dan bayam goreng. Dokpri.
Bersama teman-teman dan saya berfoto dengan Ibu Anika,  penjual buah stroberi dan bayam goreng. Dokpri.
Ibu penjual buah stroberi dan bayam goreng tersebut, bernama Ibu Anika, beliau lahir di Palembang, sementara suaminya adalah orang Rancabali. Sambil mengobrol, ibu tersebut memberi tahu harga untuk masing-masing buah stroberi dan bayam goreng.

Buah stroberi yang telah dibungkus. Dokpri
Buah stroberi yang telah dibungkus. Dokpri
Untuk harga tergantung ukurannya.  Ada yang dibungkus kecil dan agak besar, bungkus kecil, buah stroberinya kecil. Dibanderol dengan harga 5-7 ribu rupiah perbungkusnya. Sementara yang ukurannya besar,  dibanderol dengan harga 10-12 ribu rupiah.

Bayam goreng yang gurih dan nikmat. Dokpri.
Bayam goreng yang gurih dan nikmat. Dokpri.
Dan, untuk harga bayam goreng, harga perbungkusnya yaitu 7-10 ribu rupiah. Bila membeli banyak untuk dua jenis makanan tersebut,  ibu itu akan menurunkan harganya.  Saya pun membeli buah stroberi dan bayam goreng ibu tersebut dengan harga yang terjangkau. Lumayan,  untuk cemilan selama kegiatan P2M.

Menikmati segarnya buah stroberi yang manis dan sedikit asam, dan gurihnya bayam goreng, sambil memandangi alam Desa Patengan yang dikelilingi oleh pegunungan dan kebun teh yang terhampar luas menghijau dan memanjakan mata, membuat pikiran menjadi rilex dan badan menjadi segar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun