Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Pemuda yang Merdeka dan Unggul dalam Peringatan Kemerdekaan Ke-74 RI

17 Agustus 2019   02:06 Diperbarui: 17 Agustus 2019   02:27 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Wr-Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom, Om Swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.

Bulan Agustus di tahun 2019, Indonesia kembali memperingati hari yang sangat bersejarah, hari yang paling didamba oleh seluruh rakyat Indonesia, bahkan dunia, hari itu adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada hari Sabtu, 17 Agustus 2019.

Jauh sekali bila kita tarik ulang waktu yang sejatinya tidak dapat dilakukan, Indonesia genap berusia 74 tahun. Ya, 74 tahun Indonesia merdeka yang diukur dari tahun 1945-2019 M. 

Bila angka 74 ini kita bandingkan dengan usia hidup manusia, sangatlah jelas bahwa 74 tahun adalah usia senja dan tua. Usia yang membuat manusia menurun produktivitas dan aktivitasnya. Tapi, usia 74 tahun Indonesia Merdeka tidak bisa disamakan dengan usia manusia, bahkan sebelum merdeka pun bukankah tanah ibu pertiwi sudah ada ?

 Hanya satu kata yang bisa mewakili usia dari sebuah negara yang tidak akan pernah tua, yaitu kata "semangat" dan semangat ini dimiliki oleh manusia dalam suatu negara dan ia adalah "pemuda". 

Dengan kata lain, hari kemerdekaan yang selalu kita rayakan setiap tahunnya, adalah suatu bentuk regenerasi semangat segenap rakyat tanah air, khususnya para pemuda bangsa.

Tahun ini, pemerintah menerapkan tema dalam peringatan kemerdekaan HUT RI Ke-74 yaitu "SDM Unggul Indonesia Maju". Suatu kalimat sederhana, yang terdiri dari 4 kata penuh makna dan visioner. 

Bila kita berkaca pada negara yang telah maju, pertanyaannya, apa yang menjadikan suatu negara menjadi negara maju ? Jawabannya adalah adanya sumber daya manusia yang unggul yang dimiliki suatu negara maju tersebut. Tidak sulit bagi suatu negara untuk bergerak maju dan sejahtera, bila di dalamnya terdapat sdm yang unggul. 

Maka, pada peringatan HUT RI ke-74 ini, negara Indonesia menaruh harapan besar kepada sumber daya manusianya. Untuk mencapai suatu visi yang bukan untuk 1 tahun, 5 tahun, tapi untuk puluhan tahun lagi yang akan datang.   

Untuk mencapai negara yang maju memang tidak mudah, butuh perjuangan dan kesolidan serta kekompakkan rakyat dan pemerintah. Keinginan untuk mengembangkan sdm yang unggul adalah sesuai dengan pembukaan UUD 45 alinea ke-4 yang berbunyi "...mencerdaskan kehidupan bangsa ..." oleh karena itu, yang menjadi perhatian adalah pemuda, yang menjadi ujung tombak suatu negara untuk maju. Karena pemuda masih memiliki kekuatan, semangat yang membara, dan keberanian. 

Ada pepatah arab yang menyatakan "pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan". Sebab, pemuda adalah aset bangsa yang harus dididik dan dibina mulai saat ini, demi tercapainya negara Indonesia maju karena memiliki para pemuda yang cerdas dan unggul..

Sungguh sangat disayangkan, bila telah lewat perayaan kemerdekaan RI, kita menjadi lupa akan visi kita untuk membangun bangsa ini lebih baik. 

Seolah seperti angin lalu, semangat kemerdekaan yang dalam diri hanya muncul setahun sekali, dan hilang begitu saja. Seharusnya, semangat kemerdekaan tetap membara dalam jiwa kita, dalam aktivitas kita, keseharian kita, dan kehidupan kita. 

Kita harus selalu ingat akan susahnya para pejuang dulu merebut bahkan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang rela mengorbankan darahnya, keringatnya, bahkan pemikirannya demi menikmati kemerdekaan yang diidamkan seluruh rakyat Indonesia. Kita harusnya merasa malu akan hal itu, dan merenungi diri sendiri tentang apa yang telah kita berikan kepada negara Indonesia.

Wahai para pemuda, sudah saatnya untuk bergerak keluar dari zona nyaman, makna kemerdekaan negara menjadi kemerdekaan juga untuk diri sendiri. Yaitu, merdeka dari rasa malas, merdeka dari kebodohan, dan merdeka dari perbuatan yang tidak terpuji yang melanda generasi milenial sekarang. Seperti : maraknya pemakai narkoba dikalangan muda, seks bebas, dan kriminalitas.

Maka dari itu, diri para pemuda haruslah dimerdekakan, karena kemerdekaan adalah suatu kenikmatan yang tiada banding dan harganya. Pemuda yang merdeka adalah pemuda yang siap berkonstribusi bagi negaranya serta menjadi pemuda yang unggul sesuai dengan kapasitas dan potensi dirinya. Pemerintah dan rakyat mulai sekarang harus bahu-membahu bekerja sama menyiapkan itu semua. 

Pemerintah dalam hal ini menyiapkan seperti : meningkatkan taraf pendidikannya, kesehatannya, gizinya, dan peningakatan skill dan keterampilan dalam segala bidang (bisa teknologi, pariwisata, kuliner, dan bahasa) secara modern dan layak, serta seluruh rakyat Indonesia terus berhati-hati dan menjaga sumber daya manusia dalam setiap ancaman yang bisa merusak moral dan mental, khususnya para pemuda atau generasi milenial bangsa. 

Karena para pemuda yang merdeka dan unggul untuk Indonesia maju, sejahtera, dan mampu bersaing secara global, mulai hari ini dan dimasa yang akan datang.

Wassalamu'alaikum Wr-Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Shalom, Om Swastiastu. Namo Buddhaya, salam kebajikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun