Sungguh sangat disayangkan, bila telah lewat perayaan kemerdekaan RI, kita menjadi lupa akan visi kita untuk membangun bangsa ini lebih baik.Â
Seolah seperti angin lalu, semangat kemerdekaan yang dalam diri hanya muncul setahun sekali, dan hilang begitu saja. Seharusnya, semangat kemerdekaan tetap membara dalam jiwa kita, dalam aktivitas kita, keseharian kita, dan kehidupan kita.Â
Kita harus selalu ingat akan susahnya para pejuang dulu merebut bahkan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang rela mengorbankan darahnya, keringatnya, bahkan pemikirannya demi menikmati kemerdekaan yang diidamkan seluruh rakyat Indonesia. Kita harusnya merasa malu akan hal itu, dan merenungi diri sendiri tentang apa yang telah kita berikan kepada negara Indonesia.
Wahai para pemuda, sudah saatnya untuk bergerak keluar dari zona nyaman, makna kemerdekaan negara menjadi kemerdekaan juga untuk diri sendiri. Yaitu, merdeka dari rasa malas, merdeka dari kebodohan, dan merdeka dari perbuatan yang tidak terpuji yang melanda generasi milenial sekarang. Seperti : maraknya pemakai narkoba dikalangan muda, seks bebas, dan kriminalitas.
Maka dari itu, diri para pemuda haruslah dimerdekakan, karena kemerdekaan adalah suatu kenikmatan yang tiada banding dan harganya. Pemuda yang merdeka adalah pemuda yang siap berkonstribusi bagi negaranya serta menjadi pemuda yang unggul sesuai dengan kapasitas dan potensi dirinya. Pemerintah dan rakyat mulai sekarang harus bahu-membahu bekerja sama menyiapkan itu semua.Â
Pemerintah dalam hal ini menyiapkan seperti : meningkatkan taraf pendidikannya, kesehatannya, gizinya, dan peningakatan skill dan keterampilan dalam segala bidang (bisa teknologi, pariwisata, kuliner, dan bahasa) secara modern dan layak, serta seluruh rakyat Indonesia terus berhati-hati dan menjaga sumber daya manusia dalam setiap ancaman yang bisa merusak moral dan mental, khususnya para pemuda atau generasi milenial bangsa.Â
Karena para pemuda yang merdeka dan unggul untuk Indonesia maju, sejahtera, dan mampu bersaing secara global, mulai hari ini dan dimasa yang akan datang.
Wassalamu'alaikum Wr-Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom, Om Swastiastu. Namo Buddhaya, salam kebajikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H