Mohon tunggu...
soniawibisono
soniawibisono Mohon Tunggu... -

Sebagai dokter, lebih senang mempraktikkan ilmu kedokterannya lewat acara televisi dan konsultasi di media cetak. Alasannya sederhana: suka bicara. Berbekal ilmu kedokteran sekaligus ilmu kecantikannya, kini berbagi pengalaman di Kompasiana, baik melalui tulisan berupa artikel maupun membuka ruang diskusi mengenai kesehatan dengan pembaca Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pola Makan yang Pas Buat Remaja

27 Februari 2009   22:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:18 3086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanya: Pola makan seperti apa sih yang pas buat remaja?  (usie_imoet@e-mail)

Buat adik imoet. Biasanya remaja mempunyai aktivitas yang tinggi, sehingga sering lupa makan, atau terlalu sering makan sambil ‘hang out' di ‘mall' atau ‘café', sehingga ‘junk food' merupakan makanan pilihan. Pola makan buat remaja dan dewasa sebenarnya sama saja, 4 sehat 5 sempurna. Hanya porsinya yang harus disesuaikan dengan aktivitas anda. Apabila anda sering berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang
berat, tambahlah kalori yang anda makan. Bedanya juga bagi remaja yang sedang dalam proses pertumbuhan, memerlukan protein, vitamin dan mineral yang cukup. Lemak yang baik juga dibutuhkan untuk proses kerja sel-sel tubuh, misalnya yang terdapat dalam ‘olive oil'.

Makanlah dengan teratur, 3x sehari dengan jam-jam makan yang benar, untuk menghindari terjadinya sakit ‘maag' di kemudian hari. Penting bagi remaja untuk mengingat, makanlah makanan mengandung cukup
zat-zat diatas, dibanding terlalu banyak ‘snacks' yang kaya akan lemak, gula atau garam. Makanlah buah, kacang-kacangan, atau buah yang dikeringkan sebagai ‘snacks', dibanding memakan keripik atau permen.

Apabila anda mau berdiet untuk mengurangi berat badan, ingatlah untuk tetap mencukupi kebutuhan protein, vitamin dan mineral mu. Karena apabila kekurangan, maka sel-sel di tubuh anda tidak dapat bertumbuh kembang dengan baik, tidak dapat memperbaiki dirinya apabila rusak, dan tidak dapat bekerja dengan maksimal. Banyak remaja wanita yang ingin berdiet, agar selalu terlihat kurus dan langsing. Harus dipahami, bahwa bentuk tubuh dan besar tulang untuk tiap orang berbeda. Jadi kenali dan cintailah bentuk tubuhmu.

Untuk menjadi cantik, tidak perlu harus sekurus ‘Kate Moss', dan mengorbankan perkembangan sel-sel tubuhmu. (sstt..kunci untuk jadi cantik adalah tetaplah sehat sehingga tidak loyo, tidak kelebihan berat badan, dan kembangkan kepribadianmu!).

Hindarilah makan makanan ‘junk food' dan ‘instant' karena mengandung banyak pengawet dan lemak. Hindari terlalu banyak makan lemak yang jahat, seperti yang terdapat dalam goring-gorengan, santan, jeroan.

Perbanyaklah makan tahu, tempe, ikan, sayur, kacang-kacangan, buah-buahan, karena mengandung protein, vitamin dan mineral yang tinggi dan baik untuk kesehatan. Susu, keju, yoghurt, kacang kedelai, kacang-kacangan, kaya akan kalsium yang diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang. 95% dari
kekuatan tulang terbentuk saat fase remaja akhir.

Ikan, mentega, ‘cereal', merupakan sumber vitamin D yang baik, yang membantu mempertahankan kadar kalsium dalam darah. Sumber vitamin D yang baik adalah sinar matahari, tetapi jangan berlebihan karena dapat menyebabkan ‘sunburn'.

Zat besi diperlukan untuk pembentukan tulang yang sehat. Zat besi juga diperlukan sebanyak dua kalinya setelah para remaja wanita mengalami menstruasi. Daging merah dan ikan merupakan sumber zat besi, juga
kacang-kacangan, sayuran hijau dan ‘cereal'.

Asam folat juga diperlukan oleh remaja, dapat diperoleh dari sayuran hijau, nasi dari beras merah, dan ‘cereal'. Buah jeruk, lemon, tomat dan kentang merupakan sumber untuk vitamin C. Vitamin C diperlukan untuk kesehatan, juga membantu penyerapan zat besi. Susu, mentega, sayuran hijau, wortel dan apricot merupakan sumber vitamin A, yang diperlukan untuk kesehatan mata dan kulit.

Hindarilah makanan laut yang tercemar merkuri (logam berat), terutama bagi remaja sebelum usia 16 tahun, karena dapat menganggu perkembangan sistem saraf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun