A. Upaya Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan Melalui Integrasi dan Reintegrasi Sosial
1. Integrasi Sosial
Integrasi sosial menunjukkan keadaan masyarakat yang saling berhubungan. Menurut KBBI, Integrasi diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan. Dan "sosial" mengindikasikan bahwa proses integrasi tersebut ditujukan kepada masyarakat ataupun kelompok yang sifatnya luas, bukan kepada individu. Mengingat integrasi merupakan sebuah proses, jika proses yang ditujukan untuk menciptakan integrasi sosial maka dapat dikatakan masyarakat terintegrasi dengan baik. untuk itu, dibutuhkan faktor, syarat, dan aktor yang mendukung terciptanya integrasi sosial.
a. Syarat terbentuknya integrasi sosial
1) anggota masyarakat sadar bahwa mereka telah berhasil saling memenuhi kebutuhan mereka. kebutuhan yang terpenuhi tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat berusaha saling menjaga keterikatan satu sama lain.
2) masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (Konsensus) mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan pedoman dalam berinteraksi.
3) norma dan nilai sosial tersebut berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten syarakat.
b. Proses terwujudnya integrasi sosial
Proses terwujudnya integrasi sosial dicapai melalui empat fase yaitu akomodasi, kerjasama, koordinasi, dan asimilasi.
1) konflik menuju Akomodasi
Pada awalnya konflik dan kekerasan Muncul sebagai Aji bad perbedaan dalam masyarakat. Konflik dan kekerasan kemudian diredam dan diselesaikan dengan cara melakukan Akomodasi yang disesuaikan dengan sumber atau akar konflik.
2) Akomodasi menuju kerjasama
Pada tahap ini aku menulis Desi telah tercapai kompromi dan penyelesaian masalah.
3) kerjasama menuju koordinasi
Pelaksanaan koordinasi hendaknya mengedepankan kerjasama yang telah tercipta supaya terarah dan sejalan tujuan yang ingin dicapai.
4) koordinasi menuju Asimilasi
Proses asimilasi merupakan proses penguraian perbedaan menteri individu atau kelompok untuk memperkuat kesatuan dan memperhatikan kepentingan ataupun tujuan bersama.
c. Sifat integrasi sosial
1) Integrasi normatif
2) integrasi Fungsional
3) integrasi koersif