Mohon tunggu...
afrrsa
afrrsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Lahan Basah: Upaya Pemberdayaannya

9 November 2023   11:11 Diperbarui: 9 November 2023   11:39 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan Anak. https://www.pexels.com

Penulis : Sonia Julentina, Ricky Rachmadoni, Alfiyah Pranisesa Gustika, M Abdurrahman Faadhil, Rizka Sri Rahayu

Kesehatan Ibu dan Anak masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia saat ini masih menjadi perhatian.

Jumlah kematian ibu di Indonesia pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kasus kematian. Sedangkan jumlah kematian bayi di Indonesia pada tahun 2020 yaitu 28.158 kasus kematian balita dan 72,0% dari kasus kematian tersebut (20.266 kematian) diantaranya terjadi pada bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari setelah kelahiran atau neonatus.

Masalah kesehatan ibu dan anak juga kerap ditemukan pada penduduk yang tinggal di wilayah lahan basah. Lahan basah adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Contoh lahan basah yang sering ditemui yaitu lahan gambut, rawa, payau, sungai dan danau.

Masalah Kesehatan Ibu

Usia Pernikahan

Kesehatan ibu sangat diperhatikan dimulai dari ibu hamil, ibu melahirkan, hingga ibu menyusui. Pernikahan dini khususnya pada perempuan yang masih berusia di bawah 20 tahun berisiko tinggi terhadap kematian ibu karena organ reproduksi dan mental yang belum siap dan matang untuk melahirkan. 

Masyarakat wilayah lahan basah cenderung melakukan pernikahan dini yang sudah turun temurun dari keluarga. Pernikahan dini ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial budaya, dan keyakinan agama.

Asupan Gizi Ibu Hamil

Kondisi pemukiman yang berada di wilayah lahan basah menjadi hambatan dalam pemenuhan gizi bagi ibu hamil. Asupan makanan bergizi bagi ibu hamil perlu diperhatikan seperti ikan, daging, sayur-sayuran, buah, dan kacangan-kacangan. Namun, dalam pemenuhan makanan bergizi tersebut sangat sulit karena kurangnya akses untuk membeli makanan bergizi tersebut di wilayah lahan basah. 

Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Asupan gizi sangatlah penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayinya.

Akses Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Akses pelayanan kesehatan sulit dijangkau di wilayah lahan basah. Kesulitan menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tak jarang membuat ibu hamil memilih bersalin ke dukun beranak. Hal ini tentunya meningkatnya risiko kematian ibu dikarenakan proses persalinan dengan bantuan dukun beranak yang tidak didukung dengan tingkat pengetahuan yang baik. Akses fasilitas pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau juga membuat ibu hamil tidak memeriksakan kesehatan kandungannya secara rutin. Hal ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.

Masalah Kesehatan Anak

Kesehatan Janin

Dimulai sejak janin terbentuk di dalam kandungan maka sudah seharusnya untuk memperhatikan kesehatan janin tersebut. Ibu hamil juga perlu memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan untuk janin agar tetap sehat sampai waktu kelahiran. Asupan gizi yang seimbang mendukung proses tumbuh kembang janin serta mencegah risiko mengalami cacat lahir. Makanan bernutrisi bagi kesehatan ibu hamil yang wajib dikonsumsi yaitu protein, zat besi, kalsium, dan asam folat.

Kesehatan Bayi

Bayi yang baru lahir membutuh air susu ibu (ASI) sebagai makanan di usia 6 bulan pertamanya. Ibu menyusui harus menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Setiap makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui akan mempengaruhi nutrisi dalam air susu yang diterima oleh bayi. 

Kurangnya informasi tentang pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan membuat ibu memberikan susu formula bagi bayinya. Terkadang ada dukungan dari anggota keluarga untuk memberikan susu formula tanpa memikirkan kesehatan bayi. Hal ini berkaitan juga dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan dari ibu dan anggota keluarganya.

Kesehatan Balita

Kesehatan bayi di bawah usia lima tahun (balita) perlu diperhatikan karena di masa balita ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Cara menjaga kesehatan balita yang dapat dilakukan yaitu menjaga pola makan yang sehat, memberikan imunisasi sesuai jadwal, dan mulai mempraktikkan kebersihan pada balita.

Stunting

Tak jarang ditemui kejadian stunting pada balita yang tinggal di wilayah lahan basah. Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Penyebab dari stunting adalah rendahnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kelahiran, yaitu sejak janin hingga bayi umur dua tahun, buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan.

Upaya Pemberdayaan

Pemberdayaan dalam masalah kesehatan ibu dan anak di wilayah lahan basah dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Lahan basah sering kali memiliki tantangan unik, termasuk akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan dan lingkungan yang cenderung rentan terhadap penyakit menular. Berikut adalah beberapa upaya pemberdayaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak di wilayah lahan basah:

1. Pendidikan Kesehatan

Melakukan kampanye penyuluhan kesehatan yang bertujuan memberikan pengetahuan kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang perawatan pranatal, persalinan, serta perawatan anak. Menyediakan informasi tentang imunisasi dan nutrisi yang diperlukan untuk ibu hamil dan anak.

2. Pelatihan Kesehatan

Melatih tenaga kesehatan setempat dalam diagnosis dan penanganan penyakit umum pada ibu dan anak. Meningkatkan keterampilan bidan tradisional atau dukun bayi dalam memberikan perawatan pranatal dan persalinan yang aman.

3. Pengembangan Akses ke Layanan Kesehatan

Membangun atau meningkatkan pusat kesehatan dan klinik yang dapat diakses oleh warga di wilayah lahan basah. Mengatur program mobil kesehatan atau layanan kesehatan berjalan untuk mencapai daerah yang sulit dijangkau.

4. Kampanye Hidup Bersih dan Sehat

Mengajarkan praktik kebersihan dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama di daerah yang sering tergenang air. Mendorong pembuangan sampah yang aman untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui air.

5. Perempuan dan Pemberdayaan

Memberdayakan perempuan di wilayah lahan basah dengan memberi mereka akses ke pendidikan, pelatihan, dan sumber daya ekonomi. Mendukung program kewirausahaan yang memungkinkan perempuan untuk berkontribusi pada perekonomian keluarga dan pada akhirnya pada kesehatan ibu dan anak.

6. Pendekatan Partisipatif

Melibatkan komunitas setempat dalam perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan. Mendengarkan kebutuhan dan aspirasi mereka penting untuk keberlanjutan program. Membentuk kelompok dukungan atau kelompok ibu yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis satu sama lain.

7. Monitoring dan Evaluasi

Melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan efektivitas program dan mengukur dampak yang telah dicapai. Menggunakan data untuk perbaikan berkelanjutan dalam layanan kesehatan dan program pemberdayaan.

Upaya pemberdayaan dalam masalah kesehatan ibu dan anak di wilayah lahan basah haruslah berkelanjutan dan memerlukan kerjasama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas setempat. Melalui upaya ini, kesehatan ibu dan anak dapat ditingkatkan, dan dampak buruk yang sering terjadi di wilayah lahan basah dapat dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun