- Pengertian Teori Teori HI
 > Realisme : Sebuah paradigma dalam teori HI yang menekankan pada kekuasaan dan kepentingan nasional sebagai faktor utama dalam perilaku negara. Menganggap bahwa konflik dan perang merupakan bagian alami dari interaksi internasional akibat sifat manusia yang egois.
> Neo-Realisme : Varian realisme struktural yang lebih menekankan pada struktur anarkis sistem internasional daripada sifat manusia individu. Disini negara berusaha memaksimalkan keamanan melalui akumulasi kekuatan, dengan fokus pada posisi mereka dalam sistem global.
> Liberalisme :Â Paradigma teori HI yang menekankan pentingnya kerjasama antarnegara serta institusi internasional dalam mencapai perdamaian dan stabilitas global. Menekankan peran lembaga internasional dan aktor non- negara dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian melalui interpedensi ekonomi dan diplomasi.
> Neo- Liberalisme :Â Memfokuskan pada pentingnya institusi internasional dalam mengelola hubungan antarnegara. Menganggap bahwa kerjasama ekonomi dapat mengurangi kemungkinan konflik, dengan penekanan pada keuntungan absolut dari kerjasama.
- Persamaan Realisme, Neo- Realisme, Liberalisme, Neo- LiberalismeÂ
 Meskipun realisme, Neo- Realisme, Liberalisme, dan Neo- Liberalisme memiliki fokus dan asumsi dasar yang berbeda dalam teori hubungan internasional, ada beberapa persamaan antara nya seperti :Â
1. Aktor Utama
 > Realisme dan Neo-Realisme : Mereka berpandangan bahwa negara negara adalah entitas geoploitik yang mandiri dan berorientasi pada kepentingan nasional.
> Liberalisme dan Neo-Liberalisme : Aktor utama sebagai negara bangsa, tapi liberalisme juga membawa peran non- negara seperti lembaga internasional dan perusahaan multinasional ke dalam analisisnya.
2. Struktur Internasional Anarkis
> Realisme dan Neo-realisme : Kedua Paradigma ini berbagi keyakinan bahwa sistem internasional adalah anarkis, tidak ada pemerintahan global yang mengatur interaksi antarnegara. Struktur ini dipandang sebagai prinsip penata sistem internasional yang bersifat anarkis dan pemerataan kemampuan di segala unit negara.
3. Rasionalitas AktorÂ
>Â Semua paradigma ( Realisme, Neo- Realisme, Liberalisme, Neo- Liberalisme ) :Â Mempercayai bahwa aktor dalam hubungan internasional adalah rasional. Mereka bertindak berdasarkan pertimbangan untung- rugi dalam memperebutkan sumber daya yang terbatu.
4. Interdependensi dan Kerja Sama
> Liberalisme dan Neo- Liberalisme : Berbeda dengan realisme dan neo-realisme, liberalisme, dan neo-liberalisme memberi ruang bagi interdepedensi dan kerja sama antarnegara. Mereka percaya bahwa interaksi antarnegara tidak terbatas pada politik/keamanan, tetapi juga ekonomi/budaya, dan bahwa kerja sama dapat menciptakan perdamaian dan kestabilan.
- Perbedaan Realisme, Neo- Realisme, Liberalisme, Neo- LiberalismeÂ
1. Aktor Utama
> Realisme : Menekankan negara- bangsa sebagai faktor utama yang berfokus pada kekuasaan dan kepentingan nasional.
> Neo-Liberalisme : Mengakui peran lembaga internasional dan aktor non-negara, serta menekankan pentingnya kerja sama dalam mencapai kepentingan bersama.Â
2. Pandangan Terhadap Anarki
> Realisme : Melihat anarki sebagai sumber konflik, dimana negara saling bersaing untuk kekuasaan.
> Neo- liberalisme : Berargumen bahwa anarki dapat dikelola melalui institusi dan interpedensi, menciptakan peluang untuk kerja sama.
3. Fokus pada ekonomi
> Realisme : Lebih memusatkan perhatian pada aspek militer dan kekuasaan materi.
> Neo- Liberalisme : Menekankan interdepedensi ekonomi dan manfaat dari kerjasama ekonomi antarnegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H