Januari 2014, Wacoal Thailand menciptakan sebuah campaign bernama "My Beautiful Woman" sebagai sebuah video apresiasi untuk perempuan yang terbagi dalam tiga seri.
Multimedia saat ini telah menjadi hal yang penting dan turut digunakan untuk mendukung sebuah kegiatan. Salah satunya adalah iklan. Sebuah brand pakaian dalam wanita bernama Wacoal Thailand pada 11 Januari 2014 meluncurkan sebuah iklan yang sekaligus dijadikan campaign untuk perempuan.
Campaign dan iklan yang diluncurkan oleh Wacoal berjudul My Beautiful Woman. Video campaign ini sebenarnya berseri. Dibagi dalam tiga serial dengan jalan cerita yang berbeda-beda. Yang akan di bahas dalam tulisan ini adalah cerita yang ketiga di mana dalam video ini diceritakan dalam durasi 7 menit 16 detik.
Video ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Jane yang masih berstatus lajang dan bersekolah di sebuah kampus di Thailand yang hidup bersama seorang anak perempuan bernama June, yang kala itu masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak.
Di sekolah June terdapat sebuah acara tahunan yang diperuntukkan bagi para ibu di mana para siswanya diwajibkan untuk memberikan bunga dan memberikan hormat kepada ibu mereka.
Saat acara dimulai, Jane datang ke sekolah dan langsung bersiap di panggung yang telah disediakan untuk acara tersebut. Sewaktu ia berada di kursi, Phut tiba-tiba mengingat kembali bagaimana ia bertemu dengan June.
Phutt adalah seorang yang pendiam dan tidak terlalu banyak bersosialisasi dengan teman sebayanya di kampus. Sesaat setelah kelas usai, ia lebih memilih untuk cepat pulang agar bisa menjemput June yang sejak pulang sekolah menunggunya.
Setiap hari ia lakukan itu. Banyak orang yang curiga dengan posisi Jane yang masih muda dan hidup berdua dengan June. Oorang-orang sekitarnya berasumsi bahwa June adalah anak hasil dari hubungan gelap antara Jane dan seorang laki-laki. Ia tinggal bersama June sejak Phutt berusia 18 tahun.
Suatu saat, saat berjalan menuju rumah, Jane dan June bertemu dengan Phutt yang merupakan guru menggambar. Sejak saat itu, June gemar mengikuti kursus menggambar dengan Phutt. Semakin lama, hubungan mereka bertiga juga menjadi semakin dekat karena sering bertemu.
Bahkan Phutt memiliki kesan sendiri terhadap Jane. Baginya, Jane bukanlah perempuan yang outstanding, namun menurutnya Jane memiliki ketulusan untuk June yang dapat dilihat dari senyumannya. Hal itulah yang membuatnya berpikir bahwa Jane adalah perempuan tercantik berkat ketulusannya.
Ketika, mereka berdua mengantarkan June ke sebuah temoat bermain, Phutt pernah bertanya kepada Jane, "Mengapa kamu tidak memberitahukan saja yang sebenarnya kepada orang-orang?" lalu Jane menjawab, "memberitahukan tentang apa?", lalu dijawab lagi, "tentang June".
Jane menjawab, "itu tidak perlu. Biarkan saja orang-orang punya anggapan sendiri tentang saya. Jangan June" karena sebenarnya alasan Jane tinggal dengan June tanpa seorang ayah adalah karena Jane menemukan  June di sebuah tempat pembuangan sampah dengan keadaan June kecil berada di dalam sebuah koper dan sejak saat itu ia merawat dan membesarkan June seorang diri.
Video ini digarap berdasarkan kisah nyata dengan background di Thailand. Bahasa yang digunakan dalam script pemain pun juga berbahasa Thailand namun tetap ada subtitle berbahasa Inggris agar tetap bisa dinikmati semua orang secara luas.
My Beautiful Woman diunggah di Youtube oleh akun bernama Wacoal Thailand dengan viewers sebanyak 7 juta penonton dan 26 ribu subscriber.
Video ini sudah memenuhi beberapa kriteria yang menjadikan sebuah video bisa viral. Kriteria tersebut antara lain,
Pertama adalah berkaitan dengan konten. Konten yang ada di dalam video ini terbilang menarik karena memiliki alur yang tidak biasa. Pembuat flm menggunakan alur mundur di mana flashback memori menjadi cerita utama dan menjadikan konflik berada di depan dan belakang cerita.
Pergantian antar scene juga teratur dan sudah diterapkan dengan sangat baik.
Kedua adalah kreatifitas. Berbagai angle digunakan agar bisa menyentuh perasaan penonton. Lalu, musik yang digunakan juga sesuai dengan alur cerita yang bertujuan untuk menyentuh hati penonton. Di akhir video juga terdapat kata-kata menyentuh yang digunakan sebagai penutup sekaligus rangkuman pesan yang akan disampaikan.
Ketiga adalah alur cerita. Karakter yang ada di di dalam project ini dikenalkan dengan jelas. Narasi disuarakan oleh karakter Phutt yang dikenalkan di awal cerita saat Jane bertemu dengannya di sekolah. Lalu karakter Jane dan June disebutkan sesuai dengan narasi Phutt.
Selain itu, jalan cerita juga mudah diikuti oleh penonton karena dikemas dengan sederhana dan bahkan maknanya pun bisa sampai ke penonton. Ada beberapa titik yang mungkin di awal tidak bisa tertebak, yaitu, apakah karakter Phutt menjadi pacar Jane?, lalu apakah June hidup bersama orang tua Jane juga karena mereka berdua hidup berkecukupan.
Bagian itu mungkin belum bisa terjawab, apakah Jane dan June hidup cukup atau di bawah garis kemiskinan.
Keempat adalah kualitas audio. Audi yang ada dalam video sangat bagus sehingga apa yang menjadi dialog bisa terdengar dengan baik walaupun dalam bahasa Thailand. Kualitas subtitle dalam bahasa Inggris juga dapat diikuti dengan baik.
Selanjutnya adalah penggunaan subtitle. Bahasa Inggris yang digunakan cukup bisa diikuti karena menggunakan diksi yang tidak terlalu susah dan cukup umum. Vocabulary yang digunakan sangat mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H