Suhu bumi meningkat karena banyak faktor.
Salah satunya yang sudah sangat sering kita dengar adalah fenomena rumah kaca.
Tetapi bukan cuma itu saja.
Ada banyak hal-hal yang sering kita lakukan,yang tanpa kita sadari telah mengakibatkan suhu bumi meningkat.
Kita bisa mengurangi pemanasan global ini,dengan cara sederhana yang biasa kita lakukan setiap hari.
Dijaman seperti sekarang ini,pasti banyak dari kita yang menggunakan teknologi digital.
Apakah Kalian Tahu bahwa teknologi digital adalah salah satu penyebab dari banyaknya gas karbondioksida?
Gas karbondioksida dapat menyebabkan pemanasan global karena gas karbondioksida ini terdapat di udara bebas dan dapat menyerap panas matahari hingga suhu bumi meningkat.
lalu apa hubungannya teknologi digital dengan global warming?
Digitalisasi menghasilkan 4 persen dari total emisi gas rumah kaca global pada 2020.
Produksi data digital meningkat pesat,bahkan tahun ini dunia diperkirakan akan menghasilkan 97 zettabytes atau 97 trilliun gigabyte data.
Pada 2025,angka tersebut bisa meningkat hingga hampir dua kali lipat menjadi 181 zettabytes.
Banyak pengguna yang tidak sadar bahwa menyimpan data membutuhkan energi yang kemudian berkaitan dengan pemanasan global.
Manusia sesungguhnya bisa mengontrol jejak karbon dari data digital plus digitisasinya.
Oleh karena itu,saya mengusulkan sebuah langkah yang disebut dekarbonisasiÂ
Saya tidak bermaksud untuk melarang orang orang untuk berhenti memakai ponsel ,komputer,sensor serta teknologi digital lainnya untuk mengurangi jejak karbon,tetapi saya merujuk kepada pengurangan jejak karbon dari data digital itu sendiri.
Ada dampak yang sangat besar terhadap lingkungan,yang bergantung kepada bagaimana proses digital sehari-hari digunakan.tidak perlu hal hal yang besar,yang nantinya hanya akan menjadi rencana saja.mulailah dari hal hal yang sederhana.
Hal kecil yang bisa kita lakukan dalam kehidupan kita sehari hari adalah dengan mengurangi pemakaian teknologi digital,karena dengan mengurangi pemakaian digital kita juga sudah mengurangi pemanasan bumi/global warming.
penulis artikel: Â Soneta I E Rantung
