Mohon tunggu...
Sukiman kastowo
Sukiman kastowo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perlunya Peningkatan Sumberdaya Manusia di Tubuh POLRI

11 Desember 2016   18:12 Diperbarui: 11 Desember 2016   18:27 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maaf  seribu maaf kepada fihak terkait  saya tidak  ada maksud apapun dengan terlahirnya artikel ini , ini hanya pandangan dan wacana saja ,LAGI LAGI JANGAN ANGGAP PENULIS MELANGGAR uu ite LAGI YA PAK  KAPOLRI, pak presiden dan penguasa negeri ini  , SEKALI LAGI SAYA MOHON SEMILYAR MAAF KALAU TINDAKAN KEPENULISANKU INI DIANGGAP MELANGGAR LAGI , NGGAK ADA MAKSUD AKU , untuk memutar balik kenyataan , memang selam ini sumber daya manusia dan wordvew polri haris dirubah , dan model cara cara arogan , anarkhis premanisme yang dilakukan oknum oknum polri daerah selama ini memang menuai kecaman keras dan kritik masyarakat, tradisi bully  yang diterapkan polri seperti semasa soeharto dulu.

dimana main culik main gebuk dan main hakim sendiri tentulah  melanggar HAM , dan seharusnya polisi sebagai pelindung pengayom masyarakat malah menjelma menjadi monster yang memakan masyarakat , masyarakat betul betul dipermainkan oleh oknum oknum  polisi selam ini , tolong ini menjadi  autokritik kerpada lembaga polri sebagaimana artikel saya ini saya mengemukakan keprihatinan saya akan arogansi polisi yang membabi buta merekayasa kasus yang diputarbalikkan seenaknya begitu saja menurut pesanan pendana , semua tahu proses hukum di Indonesia  sangat sulit dan biayanya sangat mahal

Karena sumber daya yang masuk syarat dengan suap dan uang pelicin , bahkan rumor mengatakan untuk menjadi bintara polisi ada yang samapai mengeluarkan dana setengah milyard , bahkan lebih , adanya seleksi yang tidak trasnparan  , suap , KKN, pesanan pejabat , dan titipan sponsor  itu hal yang dittutp tutupi tetapi jamak lumrah , lumrah yang jamak-world vew semacam ini sangat merusak sumber dya dan daya saing polri ke depan -dan uang rente , suap , korupsi termasuk pingli  akan susah diberantas absurd memang ; yang tak bisa di tunda lagi juga adalah reformasi besar besaran di tubuh polri dan estafet kepemimpinannya , lha wong atasannya aja di ganti kok bawahan bawahannya ajeg , ya nggak ada bedanya , sebab kuda kuda troya tetep aja,

Kondisi tersebut di atas tidak banyak berbeda dengan apa yang dialami Polri saat ini, dimana Polri kerap kali mendapatkan kritikan manakala Polri tidak mampu memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Oleh karena itu untuk mengurangi derasnya keluhan yang dialamatkan masyarakat kepada Polri, maka sudah selayaknya Polri mengabdikan pengabdiannya secara profesional bermoral dan modern serta mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Apabila kondisi ini dapat diwujudkan, niscaya Polri akan tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan tampil sebagai sosok yang diidolakan masyarakat dan menjadi panutan yang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dewasa ini perkembangan manajemen sumber daya manusia berkembang dengan pesat, hal tersebut merupakan dampak dari adanya tuntutan masyarakat yang semakin mengerti dan faham akan hak-haknya sebagai warga negara, terlebih di era keterbukaan ini masyarakat menilai bahwa kebebasan untuk menyampaikan pendapat benar-benar mendapat jaminan secara hukum, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan keluhannya tanpa ada keraguan.

Untuk menuju ke arah yang dicita-citakan, tidak mudah bagi Polri  untuk mewujudkannya, oleh sebab itu reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya yang perlu ditempuh, setidaknya hal tersebut dapat dijadikan awan yang baik menuju postur Polri yang profesional, bermoral dan modern.

Sumber daya manusia adalah  potensi dan aset yang berfungsi sebagai modal, non material di dalam Keberadaan Polri di tengah-tengah masyarakat juga memberikan peran yang sangat penting bagi kelangsungan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, karena Polri sebagai alat negara penegak hukum

Pelindung pengayom dan pelayan masyarakat serta pemelihara keamanan dan ketertiban bersentuhan langsung masyarakat, oleh karenanya diperlukan manajemen sumber daya manusia Polri yang baik dan mampu menjawab tantangan tugas ke depan. organisasi yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata, secara fisik dan nonfisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Mengingat pentingnya sumber daya manusia, maka peran sumber daya manusia belum dapat tergantikan oleh peralatan secanggih dan semodern apapun.

Di dalam reformasi  ditubuh polri sudah menjadi keniscayaan dan tak bisa ditawar lagi , melihat kenyataan dibawah polisi yang klemat klemat , tidak cepat tanggap dan tidan memiliki reaksi terhadap tugas dan kewajibannya , bahkan ada yang malah bekerjasama dengan maling dan menjadui makelar kejahatan dan sejumlah kasus , bahkan tidak sedikit yang memakai narkoba dan suka minum minuman keras dan mengganggu kenyamanan , keamanan warga  Ie  nyata nyata oknum polres pati terjadi membawa lri istri sah orang lain  lalu memilikinya seperti nggak ada hukum , setelah dilaporkan keatasannya malah pelapornya yang diproses 

Ini adalah keadaan nyata yang dibiarkan terkatung katung dan masyarakat tidak terkllayani dan kasusnya berlarut larut terkatung katung  beberapa tahun tanpa respon malah terkesan ditutup tutupi, ada apa ini dengan manajemen kepolisian , masyarakat jadi ngeri sendiri dengan ondermenter inlander baru dimana polisi menjadi perpanjangan tangan kapitalis dan feodal pemilik modal , kalau dimodali ya acaranya jalan , kalau danany aseret ya mandeg aja  dibuang ke tiong samapah - ini kenyataan dibawah pak kapolri ,waklaupun sisi lain diberitakan keluar prestasi prestasi polridi masyarakat tersebut tercantum di dalamnya adanya  upaya untuk menerapkan sistem prestasi kerja dan sistem pemanjakan  karir yang menitik-beratkan pada sistem prestasi kerja. Selain itu penerapan manajemen sumber daya manusia berbasis kinerja atau berorientasi pada kinerja merupakan suatu tuntutan yang tidak bisa ditawar lagi, mengingat masyarakat terus menyerukan akan adanya perubahan mendasar di dalam tubuh Polri agar Polri memberikan pelayanan, pengayoman dan perlindungan serta penegakan hukum secara profesional, bermoral dan modern.

Manajemen sumber daya manusia Polri memiliki fungsi penting dalam mendorong perubahan kultur Polri, sehingga secara keseluruhan baik individu maupun organisasi Polri dapat mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi. Fungsi sumber daya manusia Polri tersebut dapat dicapai jika memiliki sumber daya manusia yang profesional sesuai kebutuhan organisasi baik secara kualitas dan kuantitas, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang dapat diunggulkan pada jabatan, fungsi yang diemban serta dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun