Mohon tunggu...
SONDONG MAJERUK
SONDONG MAJERUK Mohon Tunggu... Human Resources - solikolilolilo

aku terlantar oleh orang orang yang ku cintai , aku di campakkan kembali oleh mbah jono, istriku ibuku , mertuaku dan sistem negara ini-- aku minta keadilan para penguasa-- oh penguasa berilah hambamu uang aku butuh uang'' uang'' uang.aku terperangkap dalam sumur dan lembah yang curam dan gelap , aku masuk ke dalam lembah paling hina.. aku di cibir , aku terbuang dari kumpulan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KH Damanhury Sang Inspirator Perjuangan

16 April 2020   12:18 Diperbarui: 16 April 2020   12:33 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KH. Ahmad Damanhuri Sang Inspirator Perjuangan. dari mangkang.

Tahun 2003 saya diutus guru saya (KH. Ahmad Hadlor Ihsan Mangkang) untuk mengantarkan surat kepada Almarhum KH. Ahmad Damanhuri Ya'qub. Waktu itu aku tidak kenal beliau, alamat beliau, pesantren beliau.  Walaupun masih satu kecamatan dengan desa saya (Karangtengah) tapi Desa Kemiri Barat sangatlah asing bagiku karena sejak lulus SD aku hidup di Pesantren.Sampailah aku di PP. Pesantren Darussalam Kemiri Barat. Bukan kemegahan yang aku lihat dari Ndalem Mbah Damanhuri namun sebuah rumah sederhana yang menyatu dengan pesantren.

Tidak menunggu lama, waktu itu bada Dzuhur aku dipersilakan masuk ke Ndalem. Rasanya waktu itu begitu damai, tenang, teduh dan nyaman. Setelah menyampaikan maksud dan tujuanku sowan sebenarnya aku ingin pamitan karena jujur waktu itu bingung mau matur apalagi. Mbah Daman justru terus matur menceritakan kisah perjalanan beliau sampai mendirikan sebuah pesantren, mengisahkan bapak beliau Mbah Ya'qub yang begitu ta'dzim kepada para Kyai. Mbah Daman matur bahwa beliau bisa seperti ini adalah berkah tirakat orang tua yang sangat menghormati kyai.

Mbah Daman juga menceritakan bahwa beliau berjuang di Dukuh Kedawung Desa Karangtengah (Desa saya) dengan mendirikan 2 Mushalla dan 1 Masjid bersama masyarakat setempat. Namun kondisi peribadatan umat belum tertata rapi karena waktu itu belum ada ustad atau kyai yang mau ngaji rutin di dusun tersebut. Salah satu pesan beliau kepadaku waktu itu, "Kang, kalau sampeyan nanti pulang, boyong dari pesantren yang pertama kali sampeyan lakukan bukan ngajar ngaji di Mushalla, bukan mendirikan lembaga pendidikan seperti TPQ, Madrasah Diniyyah dll tapi ngajak masyarakat Dukuh Kedawung Karangtengah mengaji, mengajak mereka masuk Masjid dan Mushalla. Pintu gerbang perjuangan Islam di desa Karangtengah adalah Dukuh Kedawung. Khusus sampeyan ya bukan orang lain. Jika sampeyan berhasil di Kedawung maka Karangtengah akan ikut berubah, dari Dukuh Kedawung itulah perjalanan dakwah sampeyan harus dimulai.

Selain itu pesan-pesan beliau adalah, Dadiya Wong Sing Nguwongke Wong, " Aja Mbedak-mbedakke Wong, Senajan Gurumu Salah Aja Sampai Suudzan Karo Guru" , Wong Dakwah Iku Macem-macem ora kudu Nang Pesantren, ora kudu Nang podium ceramah, ora kudu Nang Masjid, sifate dakwah iku ngajak-ajak perkara apik nyegah perkara ora apik bisa Nang Endi Bae, kapan Bae Karo sapa Bae, Nek mbesuk dadi wong Gedhe pemimpin, tokoh masyarakat kudu jembar atine, siap difitnah siap diluru kesalahane tapi tetepa gawe becik Karo sapa Bae Karo aja kali didongakke, Dakwah iku ora cukup modal kepinteran ilmu sing awakmu sinaoni ana Ing pesantren, tapi dakwah iku kudu ngerti carane amrih dakwahmu bisa diterima berbagai kalangan, santri bisa nampa, pejabat bisa nampa, wong bodo bahkan tukang maksiyat bisa nampa, kuwi sing angel. Wong aku Dewe Mbiyen Bali mondok ora langsung mulang ngaji tapi ngajak masyarakat kemiri nandur pisang dll.

Mengobrol dengan Mbah Daman dari bada  Dzuhur sampai Ashr. Ahirnya aku pamitan untuk kembali ke Mangkang. Aku dicarikan ojek oleh beliau sekalian dibayari. Ngendikane beliau, "Sampeyan Urusane Kyai Hadlor, ngurmati utusan hukume pada Karo ngurmati sing ngutus". Aku naik ojek sambil meneteskan air mata. Betapa agung dan mulia ahlak beliau.

2007 aku pulang dari Pesantren dan sesuai fatwa beliau aku masuk ke dukuh Kedawung dan apa yang beliau sampaikan waktu itu saat ini menjadi kenyataan. Kedawung adalah pintu masuk pertama perjalananku. Sampai aku mendirikan Komunitas Santri Ndalan 99 sebenarnya salah satu inspiratornya adalah KH. Damanhuri Ya'qub PP. Darussalam Kemiri Barat. Selain beliau ada juga Inspirator kehidupanku yaitu Almarhum KH. Ahmad Sirajjudin Mangkang dan KH. Ahmad Hadlor Ihsan Mangkang.

Saat ini Mbah Daman dan Mbah Siraj sampun kapundut, tinggal guru saya KH. Ahmad Hadlor Ihsan dan saat ini dalam kondisi gerah. Semoga Mbah Daman dan Mbah Siraj kawengku Rohmat Allaah dan KH. Ahmad Hadlor Ihsan enggal kaparingan sehat..amiin  ( untuk para santri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun