Mohon tunggu...
SONDONG MAJERUK
SONDONG MAJERUK Mohon Tunggu... Human Resources - solikolilolilo

aku terlantar oleh orang orang yang ku cintai , aku di campakkan kembali oleh mbah jono, istriku ibuku , mertuaku dan sistem negara ini-- aku minta keadilan para penguasa-- oh penguasa berilah hambamu uang aku butuh uang'' uang'' uang.aku terperangkap dalam sumur dan lembah yang curam dan gelap , aku masuk ke dalam lembah paling hina.. aku di cibir , aku terbuang dari kumpulan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menjaga Api Lilin Desa Nusantara

1 Mei 2020   14:28 Diperbarui: 1 Mei 2020   14:36 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Brantas media_ 5/1/2020_ Saya sangat mengerti , memahami dan menyadari bahwa tugas menjaga Lilin itu tetap menyala adalah tidak mudah & membutuhkan kecerdasan serta integritas yang handal .

Di sisi yang lain banyak pihak yg ingin menciri , merampok dan menjarah Lilin itu.

Saya sudah tidak mengerti lagi dengan cara apa dan cara yang bagaimana menasehati anak-anakku para Aparatur Pemerintah Desa seluruh Negeri ini , agar mereka bisa menjalankan tugasnya dengan sukses tanpa ekses sampai dengan Purna tugasnya .

Jalan satu2nya  para Apartur Pemerintah Desa harus sadar dan mau berjama'ah , berserikat / berorganisasi .Karena dari Organisasi itu disamping dijadikan whana silaturrahmi juga bisa digunakan sebagai media peningkatan kapasitasnya Aparatur Pemerintah Desa .

Akan tetapi dengan bodohnya beberapa organisasi wadah dari Kepala Desa & Perangkat Desa selalu mudah dipecah belah oleh beberapa orang Politisi .

Dan dengan naifnya pengurus Organisasi Kepala Desa dan Perangkat Desa jika sudah didekati Pejabat Pemerintah , sudah tergopoh-gopoh , merunduk dan membungkuk-bungkuk sepertI inlander dijaman kolonial Belanda .

Lupa tipoksi organisasinya bahwa organisasi itu dibentuk tujuan utamanya adalah untuk kepentingan anggotanya .

Saya tidak menganjurkan untuk melawan pejabat supra Desa , tetapi jikapun dekat dengan pejabat dan elit politik harus tetap kritis dan tidak mengorbankan garis besar perjuangan bagi anggotanya .

Akibat sebagian pengurus organisasi masih mengidap penyakit Inlander yg bersikap , loyal tanpa reserve ( loyal yang membabi buta ) yes man , inggih ndoro , siap juragan ,apa kata bapak saja , sendiko dawuh kepada pejabat diatasnya , akibatnya organisasinya menjadi sangat rapuh , dan jika terjadi masalah yg menimpa para Apartur Pemerintah Desa biasanya pejabat atau Politisi tsb . buang muka , menghindar sejauh yg mereka bisa .

Akibatnya nasib Aparatur Pemerintah Desa yg sedang bermasalah ibarat , keatas sudah tidak dapat bergantung dan kebawah telah tercabut dari akarnya . Limbung dan bingung putus asa dan patah harapanya .

Jika paradigma ini tidak segera dirubah , maka meskipun jumlah Aparatur Pemerintah Desa seluruh Indonesia ini sangat besar , tetapi kebesaranya hanya seperti buih didalam lautan , yang mana dari jauh keluhatan besar tetapi kebesaranya tidak bisa membawa arus justru selalu diombang-ambingkan oleh arus laut .

Harapan terakir dari saya kepada seluruh adik-adik Aparatur Pemerintah Desa seluruh Indonesia bisa " Bkerja lebih keras , berfikir lebih cerdas , bertindak tuntas dan berhati ichlas " .

Mari bersama kita wujutkan " Desa menjadi rumah yang aman dan nyaman untuk tempat berlindung dan bernaung anak cucu kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun