Mohon tunggu...
SONDONG MAJERUK
SONDONG MAJERUK Mohon Tunggu... Human Resources - solikolilolilo

aku terlantar oleh orang orang yang ku cintai , aku di campakkan kembali oleh mbah jono, istriku ibuku , mertuaku dan sistem negara ini-- aku minta keadilan para penguasa-- oh penguasa berilah hambamu uang aku butuh uang'' uang'' uang.aku terperangkap dalam sumur dan lembah yang curam dan gelap , aku masuk ke dalam lembah paling hina.. aku di cibir , aku terbuang dari kumpulan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Pancasila dan Pancasila Saya, Atau Kepacasilaan Saya

3 Agustus 2017   21:21 Diperbarui: 3 Agustus 2017   21:29 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang  Gagal Paham Akan Kalimat "Saya Indonesia. Saya Pancasila"-nya  Pak Jokowi

penulis kali ini semakin penasaran apa maksudnya Permadi mengkritisi ucapan presiden jokowi tentang pancasila , sebagai scholar yang pernah sedikit mengambil pelajaran Filsafat di sebuah perti Islam di Yogyakarta , bukan sok pamer , tiap kata yang muncul dari pemikiran pasti ada sejarahnya , ada heuristikanya , ada heurmenetikanya , ada  etimologinya , ada ontologinya , ada aksiologinya  dan otomatis ada logikanya , bahkan menurut F. Budi hardiman  yang pernah saya baca dalam penafsiran Ideologi Pancasila terbuka  , saya  terbangun dan tergugah untuk menanggap  artikel ini dan mmentertawai tulisan saya sendiri tanpa mengganggu niat orang menafsirkan Filsafat Pancasila.

Ini sederet kalimat yang diucapkan Permadi:

".....presiden  Jokowi  konon katanya dalam sebuah berita  Koran dan media mengatakan "Saya Jokowi. Saya Indonesia. Saya Pancasaila" itu pernyataan yang berlebihan menunjukkan kesombongan dan keangkuhan anda dan ketidaktahuan anda apa itu Indonesia dan apa itu Pancasila. Sangat berbahaya karena merupakan pelecehan merupakan pembodohan kepada rakyat. Mengapa saya katakan demikian, saya menyatakan Indonesia adalah negara, Pancasila adalah dasar negara atau idelogi negara. Pancasila dan negara tidak mungkin dan tidak bisa dipersonifikasi dalam diri seseorang terutama diri anda dan diri rakyat Indonesia. Karena itu merupakan pembodohan. Pertama, anda mengatakan "Saya Indonesia". Itu artinya anda menyatakan anda negara, anda menyatakan "saya Pancasila" artinya anda menyatakan anda dasar negara. Anda tahu Pancasila sila pertama itu ketuhanan yang maha esa, berarti anda menyatakan saya ketuhanan yang maha esa. Itu amata sangat sombong dan angkuh....."Versi tanggapan permadi.

kelanjutan dari kalimat dia cuma kutukan dan hal-hal yang sama sekali tidak penting untuk dituliskan disini.

Sampai sini, saya tercenung. Lalu saya tengok wikipedia untuk tahu apa dan siapa seorang Permadi Satrio Wiboho ini. Ah ternyata dia seorang paranormal yang juga mantan anggota DPR. Dimasa lalunya dia juga seorang ketua yayasan lembaga konsumen. Gelar akademinya adlaah Sarjana Hukum. Tapi sepertinya kurang gaul dia.Saya juga menyaksikan ditelevisi ketika Presiden Jokowi mengatakan "Saya Indonesia. Saya Pancasila". Tapi pengertian saya sangat berbeda dengan apa yang dituturkan seorang Permadi Satrio Wiboho! Apa yang saya pahami ketika saya pribadi mengatakan "Saya Indonesia", artinya saya bangsa Indonesia yang mengakui Indonesia sebagai tanah air tumpah darah yang akan saya bela sampai tetes darah terakhir saya. Artinya, siapapun yang menyakiti, mengganggu, menghina dan mengejek Indonesia, baik sebagai negara ataupun sebagai bangsa, mereka juga menyakiti, mengganggu, menghina dan mengejek saya.

Permadi ( red.)sama sekali tidak memandang Jokowi sedang mengakui dirinya sebagai sebuah negara Indonesia. Tapi Jokowi sedang mengatakan pada dunia, pada mereka perongrong Indonesia, bahwa mereka akan berhadapan dengan Jokowi jika berani mengganggu Indonesia. Dan jika Jokowi menyerukan semua media massa, baik televisi, koran, media sosial dan radio, dia berharap seluruh anak bangsa akan dengan bangga mengakui bahwa dirinya adalah Indonesia. Sebagai Presiden Indonesia, Jokowi adalah simbol negara. Terus kakek tua itu mau apa, kakek mau minta apa , mau minta pespa atau mau minta dansa ?

Dimasa lalu tidak jarang orang Indonesia MALU mengakui dirinya orang indonesia. Saya pernah nguping pembicaraan seorang anak muda disebuat kafe di Kuta saat saya berlibur disana tahun 2010 yang tidak mau mengakui Indonesia sebagai negaranya. Dia mengejek Indonesia habis-habisan. Indonesia yang koruplah, Indonesia yang kotorlah, Indonesia yang tidak modernlah, Indonesia inilah dan Indonesia itulah semua dia katakan pada lawan bicaranya yang seorang bule Australia betapa dia membenci Indonesia. Diujung pembicaraan anak muda itu mengatakan, "Bawalah saya ke negerimu.Saya sudah tidak mau lagi tinggal di Indonesia". Dari sedih mendengarkan seorang Indonesia yang menjelek-jelekan negerinya sendiri, menjelek-jeleknya tanah kelahirannya, saya jadi tertawa karena ujungnya dia tetap harus tinggal di Indonesia.Hal-hal seperti ini yang Jokowi tidak mau lagi terjadi. Ada anak bangsa yang tidak bangga menjadi seorang Indonesia. Itu sebabnya Jokowi menyerukan kepada seluruh media massa untuk mensosialisasikan jargon "Saya Indonesia".

Lalu ketika Permadi mengartikan kalimat Jokowi "Saya Pancasila" dan mengambil sila pertama sebagai contoh daripemahaman dia. tawa saya tidak bisa saya tahan lama-lama. Seperti melihat seorang tua yang lupa akan pelajaran disekolahnya dulu. Permadi jelas sekali GAGAL PAHAM akan kalimat Jokowi, "Saya Pancasilaarena apa yang saya pahamii tentang kalimat "Saya Pancasila" adalah saya, terutama Jokowi pada kapasitas dia sebagai Presiden Indonesia memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar untuk mengelola negara. Memegang teguh sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa untuk memperlakukan manusia Indonesia dengan adil dan beradab, menjaga persatuan Indonesia, untuk memimpin rakyat dengan bijaksana melalui musyawarah dengan perwakilan rakyat untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jokowi adalah orang yang paling tepat yang mengatakan "Saya Pancasila"!

Kalau kita yang rakyat biasa berani mengatakan "Saya Pancasila" artinya saya berketuhanan yang Maha Esa, berkelakuan adil dan beradab, selalu menjaga dan mempertahankan persatuan bangsa dan negara, tidka perlu pake ribut tapi selalu bermusyawarah jika ada masalah dan mendukung usaha pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Saya jadi berpikir. Jika Permadi menolak untuk mengatakan "Saya Indonesia. Saya Pancasila" artinya dia tidak mengakui Indonesia sebagai negaranya, sebagai tumpah darahnya dan dia menolak mengamalkan lima sila dari pancasila?Pantes, tidak heran kalau dia eksis di Indonesia menjadi kaum penyinyir.

Heran kan, kalimat sederhana yang hanya empat kata saja dia GAGAL PAHAM. apalagi kalau untuk memahami pandangan Jokowi tentang masa depan bangsa dan negara Indonesia. Mungkin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun