Mohon tunggu...
Sondang Simanjuntak
Sondang Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Apa yang kamu pikirkan? Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Hipotesis : Diduga perempuan tidak menikah berpengaruh positif terhadap penggemukan sapi

9 Mei 2013   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini sudah beberapa kali saya dengar dari dosen yang sama. Yaitu pada mata kuliah metode ilmiah dan metodologi penelitian sosial. Kelihatannya ini sangat ilmiah, karena disampaikan pada kuliah yang "berbau" penelitian. Bedanya, kalau biasanya penelitian beraroma serius, tapi kalau yang ini malah menggelitik dan mengundang penasaran.

Akibat penasaran, saya coba cari di eyang google (sebutan mbah google ga' musim lagi sejak ada yg fenomenal) dengan memasukkan keyword yang bukan kata kunci, karena saya bingung kata apa yang bisa mewakili. Alhasil saya tidak menemukan apa yang saya cari. Ya sudahlah, berhubung ini bukan kategori berita, cerita Pak Dosen + gaya bahasa yang agak berley (red:berlebihan) dan penambahannya semoga cukup tanpa penambahan dari sumber lain, begini ceritanya...

Pada waktu yang lalu sewaktu perkembangan ilmu penelitian belum begitu maju, terdapat seorang peneliti yang berfikir keras mengungkap sebuah fenomena untuk membantu para peternak sapi di Amerika. Peneliti ini mengumpulkan semua data yang diperlukan siang dan malam, termasuk kebiasaan perempuan lajang memelihara kucing. Akhirnya berdasarkan perbandingan data lapangan dengan hipotesis awal, ditemukan sebuah ilmu baru bahwa makin banyak perempuan tidak menikah, makin banyak sapi gemuk.

Para peternak sapi menyambut gembira ilmu baru ini dan memutuskan untuk meningkatkatkan jumlah perempuan tidak menikah dengan melarang sanak saudara, tetangga, dll demi memperoleh sapi yang gemuk.

Mendengar ini, muncullah seorang pemuda berpengetahuan. Dia sangat gerah dengan penelitian yang tidak masuk akal dan merugikan kaumnya ini. Kemudian dia menemui peneliti yang semakin terhormat karena temuannya itu.

Pemuda : "Wahai peneliti, apa maksud semua ini? Bagaimana mungkin perempuan tidak menikah bisa berpengaruh pada penggemukan sapi? Kau bercanda??"

Peneliti: "Wahai pemuda kau belum tau banyak tentang fenomena yang terjadi"

pemuda: "kalau begitu jelaskanlah agar aku mengetahuinya"

peneliti: "Begini, ditempat ini para wanita yang tidak menikah suka memelihara kucing. Kucing-kucing itu memburu tikus-tikus sehingga tidak ada lagi tikus yang merusak tumbuhan pakan sapi, dan sapi jadi punya banyak makanan yang membuat sapi-sapi menjadi gemuk"

Pemuda: (speechless)

Akhirnya, pemuda menciptakan rakus alias racun tikus dan hidup bahagia...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun