Mohon tunggu...
Sondang Situmorang
Sondang Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sondang Situmorang Mahasiswa Iakn Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Teori Behavioristik di Sekolah Minggu Pardomuan Nauli Sei Martebing

21 Desember 2022   10:06 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:13 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Respons akan semakin kuat apabila reinforcement (baik positif maupun negatif) ditambah. Jika yang menjadi titik tekan dalam proses terjadinya belajar pada diri siswa adalah timbulnya hubungan antara stimulus dengan respons, di mana hal ini berkaitan dengan tingkah laku apa yang ditunjukkan oleh siswa, maka penting kiranya untuk memperhatikan hal-hal lainnya di bawah ini, agar guru dapat mendeteksi atau menyimpulkan bahwa proses pembelajaran itu telah berhasil. Hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Guru hendaknya paham tentang jenis stimulus apa yang tepat untuk diberikan kepada siswa.
  • Guru juga mengerti tentang jenis respons apa yang akan muncul pada diri siswa.
  • Untuk mengetahui apakah respons yang ditunjukkan siswa ini benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Aplikasi teori behavioristik dalam proses pembelajaran untuk memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran (siswa menunjukkan tingkah laku / kompetensi sebagaimana telah dirumuskan), guru perlu menyiapkan dua hal, sebagai berikut:

  1. Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap, mulai materi sederhana sampai kompleks.
  2. Selama mengajar, guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi.
  3. Jika guru menjumpai adanya kesahalan, baik pada materi maupun pada peserta didik maka akan segera diperbaiki.
  4. Guru lebih aktif memberikan latihan agar terbentuk kebiasaan yang diinginkan.
  5. Guru memberikan evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
  6. Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif.

 

 

2. 6  Tiga Unsur Utama Teori Belajar Behavioristik

  • Apabila seseorang sudah mampu menunjukkan perubahan perilaku, maka dikatakan sudah belajar. Artinya, kegiatan belajar yang tidak membawa perubahan perilaku tidak dianggap belajar menurut teori ini.
  • Hal yang paling penting pada teori ini adalah stimulus dan respon karena bisa diamati. Hal-hal selain stimulus dan respon tidak dianggap penting  karena tidak bisa diamati.
  • Adanya penguatan (reinforcement), yaitu hal-hal yang bisa memperkuat respon. Penguatan bisa berupa penguatan positif dan negatif.

 

 

Sekolah minggu merupakan kegiatan bersekolah yang diadakan pada hari  Minggu. Banyak denominasi Kristen yang mengajarkan pelajaran keagamaan didalam sekolah minggu. Biasanya kegiatan sekolah minggu diadakan di dalam sebuah gereja. Guru yang mengajar biasanya terdiri dari Parhalado dan dibantu dengan remaja naposo bulung HKBP Pardomuan Nauli Sei Martebing. Biasanya diadakan pelatihan atau penataran sebelum bisa menjadi guru sekolah minggu. Guru-guru ini dinamakan guru sekolah Minggu. Guru sekolah minggu adalah seorang pengajar Kristen yang terpanggil secara rohani untuk mengajar anakanak sekolah minggu. Untuk merekrut guru sekolah minggu. Kegiatan atau pelayanan sekolah minggu merupakan pelayanan yang sangat penting. Jika sebuah bangunan membutuhkan pondasi yang kuat untuk menunjang bangunan, demikian pula hidup manusia membutuhkan sebuah pondasi yang kuat. memiliki pondasi iman yang kuat maka dibutuhkan sebuah pendidikan yang sedini mungkin untuk meletakkan dasar yang kokoh. Sekolah minggu menjadi tempat bagi gereja untuk meletakkan pondasi iman yang kuat pada setiap orang Kristen. Tidak dapat dipungkiri banyaknya remaja Kristen yang hidup jauh dari Tuhan disebabkan oleh karena tidak ada dasar iman yang kokoh. Oleh sebab itu pelayanan sekolah minggu harus dijalankan dengan baik dan maksimal. Pelayanan sekolah minggu membutuhkan sebuah kesungguhan hati setiap guru untuk menjalankan pelayanan dan kesungguhan hati seluruh anggota gereja mendukung pelayanan ini.

Anak anak sekolah minggu yang ada  di HKBP Pardomuan Nauli Sei Martebing. tingkatan umur untuk pengajaran ibadah anak sekolah minggu, yaitu antara lain:

1. Pra Sekolah (anak yang belum sekolah sampai dengan anak yang berusia 6 tahun), kelas bayi dan kelas kanak-kanak sangat peka terhadap suasana rohaniah. Mereka dapat dipimpin ke arah ibadah melalui perasaan kagum dan takjub seperti bernyanyi lagu Rohani "Yunus diperut Ikan" dan Menari dan bercita tentang tokoh tokoh alkitab dan mengajarkan hal hal yang dapat dimengerti seperti jangan berbohong dan hal yang menarik yang menyangkut tentang Alkitab.

2. Pratama dan Madya (mulai dari anak yang berusia 7 -10 tahun), anak-anak madya dapat dipikat melalui pendiriannya yang tinggi dan kegemarannya akan perbuatan kepahlawanan yang ruangan nya dipisahkan dari anak yang sekolah minggu Pra sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun