Mohon tunggu...
Sona Solehudin
Sona Solehudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisswa

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Manajemen Keuangan Dalam Menghadapi Inflasi dan Resesi Global

15 Oktober 2022   09:37 Diperbarui: 15 Oktober 2022   19:25 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, berinvestasi sinkron profil risiko. Berinvestasi mampu menjadi galat satu cara menghadapi inflasi sebab uang yg diinvestasikan bisa menghasilkan keuntungan lebih tinggi dari pada taraf inflasi. Namun, inflasi pula mempunyai risiko, yaitu mampu rugi atau kehilangan uang yang kita investasikan.

Risiko itu bisa diminimalkan dengan memilih instrumen investasi yang minim risiko serta mendiversifikasikan investasi ke aneka macam instrumen. Perlu diingat pula bahwa investasi tidak selaras dengan tabungan. Memperoleh keuntungan dari investasi membutuhkan saat atau jangka panjang.

Untuk anda yg ingin berinvestasi di masa tantangan inflasi global saat ini dapat berinvestasi menggunakan menentukan instrumen investasi yang cukup stabil berasal risiko fluktuasi. Model instrumen investasi yg bisa dipertimbangkan, antara lain, investasi pada pasar keuangan mirip surat berharga negara (sbn ritel) dan  reksa modal pasar uang.

Waktu ini pemerintah sedang memberikan obligasi negara ritel (ori) seri 22 atau ori022 yang dapat diperoleh mulai dari rp 1 juta dan  kelipatannya sampai rp lima miliar. Kita mampu membantu negara sekaligus menerima keuntungan asal kupon sebesar 5,95 % permanen (fixed) per tahun selama tiga tahun.

Berinvestasi di sbn ritel kini   pun semakin praktis dengan adanya e-sbn, yakni kita dapat membeli ori02022 secara daring selama masa penawaran mulai 26 september 2022 hingga 20 oktober 2022.

Siap berinvestasi? Jangan lupa senantiasa berhati-hati menggunakan penipuan berkedok investasi. Selalu cek legalitas perusahaan, produk yang dipasarkan, dan  agen pemasar telah memperoleh biar   berasal otoritas yang berwenang, mirip otoritas jasa keuangan (OJK).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun