Mohon tunggu...
Solusi Remaja
Solusi Remaja Mohon Tunggu... Konselor Remaja -

Solusi Remaja hadir berlandaskan kepedulian ke temen-temen yang seringkali bingung gimana caranya menemukan jalan keluar. Tak hanya peduli, Solusi Remaja akan secara total memberikan pendampingan saat kamu membutuhkannya, dan juga bekerja sama untuk mengembangkan potensi-potensi terpendam yang kamu miliki. Tenang aja, Solusi Remaja akan total membantu kamu karena disupport oleh tim yang profesional di bidangnya. silahkan kunjungi website solusiremaja.co.id untuk keterangan lebih jelasnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenakalan Remaja

9 Januari 2016   09:35 Diperbarui: 9 Januari 2016   11:44 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadaaan keluarga yang harmonis merupakan kunci penting dalam pendidikan karakter anak. Keluarga harmonis bukan berarti keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang melimpah, namun keluarga yang harmonis adalah keluarga yang dapat memberikan kebutuhan secara fisik dan psikologis pada anak. Pola asuh orangtua juga sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ideal untuk mengembangkan kepribadian anak.

  1. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter yang baik adalah pendidikan yang mampu melatih anak untuk mampu memiliki kontrol diri yang baik. Pendidikan karakter tak hanya dilakukan oleh keluarga, namun juga di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Dengan memberikan pendidikan karakter sejak dini maka akan mencegah anak dalam melakukan perilaku menyimpang.

  1. Sosialiasi dari pihak terkait

Seringkali dalam berperilaku menyimpang remaja didasari oleh perilaku coba-coba, serperti mencoba minuman keras, narkoba, hingga melakukan seks bebas. Hal tersebut didasari oleh kurangnya pengetahuan pada remaja. Dengan memberikan sosialisasi dari pihak-pihak terkait seperti sosialisasi NAPZA, HIV/AIDS, dll.

 

Sumber

Kartono, K .1988. Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun