Mohon tunggu...
Solusi Bijak
Solusi Bijak Mohon Tunggu... -

Blogger and enthusiast for Tax, Family and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Money

Seri Kepemimpinan : Kepemimpinan Bijak membutuhkan Teknik Komunikasi yang Bijak

8 April 2013   20:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:30 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan merupakan lokasi garda depan yang sebenarnya rentan untuk disalah mengerti karena kepemimpinan berkaitan erat dengan pengambilan keputusan, mengarahkan focus kepada visi dan misi untuk kemudian mengarahkan orang yang dipimpin kepada tujuan yang sudah diputuskan. Hanya saja, apakah orang yang kita pimpin memahami, menyetujui dan bahkan mendukung kepemimpinan kita dalam hal tersebut?

Setiap orang diciptakan unik dengan keberadaannya masing-masing karena variable pembentuk sangat beragam, dapat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, didikan orang tua, pengaruh teman, pendidikan sekolah, kepribadian dan lain sebagainya. Pemimpin yang bijak setidaknya memahami akan luasnya variable itu dan mengolahnya sedemikian rupa sehingga mampu berkomunikasi yang dapat dipahami dan akan lebih baik lagi bila dengan komunikasi tersebut dapat memotivasi pribadi yang dipimpin.

Berikut ini tips teknik komunikasi bijak yang rekan sekalian dapat manfaatkan.

1. Hati-hatilah dengan cara bicara dan apa yang Anda bicarakan.
Nada suara Anda perlu diatur dan diperhatikan. Berbicaralah dengan tenang, jelas, intonasi yang tepat sehingga meminimalisir terjadinya mis-komunikasi atau mungkin ketersinggungan.

2. Hindari kalimat yang bertele-tele dan kata-kata yang sulit.
Informasi yang disampaikan dengan padat, jelas dan disesuaikan dengan pendengar anda akan berlangsung dengan efektif dan efisien. Dan pendengar kita yang merupakan orang yang kita pimpin dapat memahami dan segera bertanya bila ada yang kurang jelas.

3. Jadilah peka dan teliti melihat lawan bicara Anda.
Tentunya akan sangat menguras energy bila lawan bicara kita dalam posisi tidak berkonsentrasi hanya karena kita terlalu cepat untuk berbicara dan tidak peka terhadap apa yang dialaminya pada saat itu. Misal, posisi sedang mengantuk, sedang melamun, sedang chat dengan gadgetnya dan lain sebagainya. Hasilnya anda akan menjadi tidak sabar sendiri karena perhatian lawan bicara anda tidak terfokus ke anda.

4. Tunjukkan antusiasme Anda ketika menerima respons.
Ketika lawan bicara kita menunjukkan respons, sebagai seorang pemimpin, kita wajib membalas respons mereka dengan respek dalam bentuk antusiasme juga dalam hal seperti : menghadapkan tubuh ke arah lawan bicara, menatap matanya, tidak mengalihkan perhatian, mengesampingkan apa yang sedang Anda kerjakan, dan lain sebagainya sehingga lawan bicara kita pun akan respek terhadap apa yang kita sampaikan.

5. Ajukan pertanyaan yang tepat untuk memastikan pemahaman.
Terkadang dalam budaya timur, orang cenderung malu bertanya bila kurang memahami akan apa yang kita sampaikan. Bila demikian halnya, kita jangan segan untuk bertanya balik kepada para pendengar kita untuk memastikan apakah materi yang kita sampaikan sudah mereka pahami apa belum. Jangan mengajukan terlalu banyak pertanyaan atau menekankan pada terlalu banyak detail tanpa memberi waktu kepada mereka untuk merespons. Gunakan pertanyaan terbuka yang dapat membuat percakapan terus mengalir, misal dengan pertanyaan yang diawali dengan "apa", "mengapa", dan “bagaimana".

6. Berusaha masuk dalam mindset mereka untuk berkomunikasi dengan mereka.
Berusahalah untuk menghargai cara mereka memandang sekeliling. Kita mungkin dapat belajar hal yang baru melalui cara pandang mereka asal memiliki kerendahan hati dan sikap mau belajar. Jangan terburu-buru menilai cara pandang mereka sebagai cara pandang yang bodoh dan tidak masuk akal.

7. Menguasai Teknik Komunikasi non Verbal.
Komunikasi dapat dilakukan melalui tiga bentuk media : isi, nada, dan bahasa tubuh. Pernyataan tanpa bahasa dapat dinyatakan melalui nada, mimik muka, sikap, dan gerak-gerik. Dalam suatu penelitian dari para ahli komunikasi, dinyatakan bahwa dari tiga media itu, persentase isi menduduki 7%, nada suara 38%, dan bahasa tubuh 55%.

8. Menyampaikan komunikasi dengan empati.
Seorang pemimpin yang bijak dengan empati yang berimbang dengan kemampuan memimpinnya akan sangat dihormati oleh para bawahan karena pemimpin tersebut memahami dengan jelas akan kondisi anak buahya. Empati bukan kelemahan, melainkan kekuatan karena empati akan menarik perhatian orang untuk merasa dihargai sehingga mereka pun akan menghargai pemimpin mereka yang berempati.

9. Pemilihan waktu yang tepat pada saat berkomunikasi.
Semua hal seyogyanya dilakukan pada saat yang tepat karena pemilihan waktu merupakan hal penting yang menentukan apakah lawan bicara kita dapat merespons dengan benar ataukah tidak. Misal, menyampaikan materi penting anda pada waktu kantor akan tutup atau pada waktu jam makan siang sedangkan para bawahan belum menyantap makan siang mereka. Maka jangan terkejut bila komunikasi anda susah direspons dengan baik oleh lawan bicara anda pada saat itu.

Demikian tips komunikasi bagi para pemimpin kami sampaikan untuk menjadi bekal. Salam sukses selalu!

Sumber :
http://solusibijak.com/teknik-komunikasi-bijak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun