Dari asal katanya, “GeoFencing” terdapat dua unsur: “Geo” (Bumi) dan “Fence” (Pagar). Jadi secara harafiah arti “GeoFencing” adalah “Pagar Bumi”, seperti sebuah jurus sakti para pendekar :) . Bayangkan jika anda memiliki jurus “Pagar Bumi” ini, yang memungkinkan anda bisa mendirikan pagar dimanapun di dunia ini, dan bisa mendeteksi siapa saja yang telah memasuki batasan wilayah yang telah anda pagari tersebut. Sakti sekali ya ? Nah untuk mendapatkan ilmu ini, anda tidak perlu berguru dan bertapa. Namun jurus ini dapat dengan mudahnya anda dapatkan, dan bisa anda manfaatkan untuk keuntungan bisnis anda. Analogi tersebut telah berhasil diadaptasi oleh teknologi mobile dengan menciptakan konsep „GeoFencing“. Maka dari itu arti sejati dari “GeoFencing”, adalah:
“Sebuah pagar virtual yang mengelilingi sebuah area geografis”
Mendirikan sebuah perimeter ini dan menghubungkannya dengan perangkat mobile, akan memberikan anda kemampuan layaknya jurus „Pagar Bumi“ diatas. Anda bisa mengetahui kapan dan dimana orang telah memasuki atau meninggalkan lokasi yang telah anda tentukan tersebut.
Keren!! Lalu apa keuntungannya untuk bisnis saya ?
Untuk kebanyakan para pelaku UKM, informasi yang anda peroleh tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan „Push Notification“ / „pemberitahuan aktiv“. Dengan berbagai macam tujuan, diantaranya: Meningkatkan pelayan pelanggan, menarik pelanggan untuk menuju ke bisnis, mengajak pelanggan untuk berbelanja, memberikan hadiah bagi pelanggan, dll. Berikut ini, 5 contoh konkrit penggunaan GeoFencing untuk beberapa bisnis.
Contoh Bisnis 1 : Laundry ‘Super Bersih’
Setelah sang bos dari Laundry ‘Super Bersih’ ini mendapatkan ilmu ‘Pagar Bumi’-nya, maka dia mencoba untuk mendirikan pagar dengan radius 2 blok dari tempat bisnisnya. Karena Laundry ini juga Super Gaul, maka para pelanggannya telah mendownload mobile aplikasi yang disediakan gratis oleh Laundry ‚ Super Bersih‘. Maka setiap saat, si pelanggan memasuki wilayah tersebut, maka pelanggan tersebut otomatis akan diingatkan melalui mobile aplikasinya, bahwa pesanan laundry’nya telah selesai, dan siap di ambil. Tanpa harus membuka mobile aplikasi, ataupun sang bos harus terus memantau pelanggannya, ilmu ‘Pagar Bumi’ ini bekerja secara sendirinya. Pelanggan menyukai pelayanan ini. Pelanggan menghargai pemberitahuan ini. Dia dapat menghemat waktunya, Mumpung dia lewat di dekat situ, dia bisa segera mengambil laundrynya. Laundry ‘Super Bersih’ mendapatkan pelanggan yang puas, memberikan pelayanan tambahan yang special, dan tanpa memerlukan tambahan karyawan untuk hal ini.
Contoh Bisnis 2: Toko Roti ‘Hangat Sekali’
Sebuah toko roti yang selalu menyajikan produk yang fresh from the oven, selalu berusaha memberikan produk yang ‚Hangat Sekali‘ untuk pelanggannya. Setiap kali toko roti ini memiliki kue baru yang bombastis, dia ingin pelangganya mencobanya, kalau bisa saat itu dan hari itu juga. Untuk membantu menyebarkan informasi ini dan mendapatkan umpan balik, sang manager yang telah belajar jurus ‘Pagar Bumi’ ini, menetapkan sebuah wilayah untuk mengajak dan mengundang para pelanggannya untuk mencicipi resep baru itu. Dan hasilnya, tidak hanya mereka mendapatkan umpan balik yang mereka inginkan, namun juga arus pembeli yang banyak di dalam tokonya, dan tentunya menjual roti dan kue lainnya juga !
Contoh Bisnis 3: Real Estate ‘Property Canggih’
Sebuah agen real estate ‘Property Canggih’ memiliki app yang sering didownload oleh para investor, makelar, dan pembeli aktiv. Agensi ini ikut menerapkan teknologi GeoFencing, dan membentuk 7 perimeter sekaligus untuk beberapa property yang paling diminati. Saat para peminat itu mendekati objek tersebut, maka mereka akan mendapatkan informasi mengenai objek tersebut, tanpa harus membuka dan mencarinya terlebih dahulu. Di tempat lain, objek yang berbeda memberikan sebuah undangan Open House, bagi mereka yang sedang melintas disana, dan berminat untuk melihat property tersebut.
Contoh Bisnis 4: Restaurant ‘Cepat Enak’
Restaurant ‘Cepat Enak’ menggunakan teknologi GeoFencing, untuk mengoptimalkan kapasitas tempatnya dengan mengisi restaurantnya saat jam-jam sepi. Di kesepuluh cabang restaurant yang tersebar di Indonesia, sang general manager menempatkan Perimeter dengan radius 1 km dari masing-masing cabangnya, Jika pada jam 14.00 sampai jam 17.00, seorang pelanggan sedang melintas didalam perimeter didekat salah satu cabangnya, maka otomatis mobile aplikasi di gadget mereka akan mengirimkan sebuah tawaran special. Sebuah kupon hadiah hanya untuk pelanggan tersebut dan saat itu juga. Kupon yang mengundang mereka untuk mengunjungi restaurant ‚Cepat Enak‘, dan menukarkannya dengan snack dan minuman segar. Yang pada akhirnya akan menambah jumlah walk-in costumer ke restaurant tersebut.
Contoh Bisnis 5: Bisnis ‚Milik Anda Sendiri‘
Disini, sekarang adalah giliran anda, untuk berpikir kreatif dan liar untk memanfaatkan ilmu nan sakti mandraguna ini demi keuntungan bisnis anda sendiri.. :)
Fleksibilitas dari GeoFencing
Sebuah ‘Pagar Bumi’ atau GeoFence dapat didirikan dimanapun di belahan dunia ini. Tidak ada batasan luas dan jarak. Anda dapat ‚memagari‘ seluruh Jakarta, seluruh pulau Bali ataupun hanya sepanjang jalan protokol yang melintasi depan bisnis anda. Teknologi dasar yang dipakai adalah GPS (Global Positioning System), dan teknologi ini sangatlah sensitiv. Karena itulah GeoFencing juga bisa dimanfaatkan untuk membentuk perimeter wilayah yang sangat besar maupun yang kecil.
Siapa saja yang harusnya mendapatkan keuntungan ?
GeoFencing jelas sekali dapat dimanfaatkan untuk menggiring pembeli dan menambah arus kostumer kepada bisnis anda. Hal ini tentunya memberikan keuntungan kepada anda. Tapi anda juga harus mencatat, bahwa kostumer tetaplah raja. GeoFencing hendaklah dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman mereka dan memberikan sebuah nilai tambah. Atau Ilmu ini tidak akan berguna sama sekali.
Jadi ini teknologi yang bisa merubah asumsi pembeli..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H