Mohon tunggu...
ASTRID DEWI
ASTRID DEWI Mohon Tunggu... Editor - Penyuka traveling, yoga dan kucing

Saya jurnalis, cerpenis, seorang ibu, sekaligus traveller dengan biaya murah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Uji Nyali dengan Naik Ferrari

30 Maret 2018   14:40 Diperbarui: 30 Maret 2018   15:03 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda penyuka petualangan adrenalin, jika Anda menganggap naik rollercoaster masih kurang menantang, maka tak ada salahnya menjajal tantangan satu ini, yakni : naik supercar! Tantangan ini bisa Anda temukan di Ultimate Drive, Singapura.

Ultimate Drive yang berlokasi di Marina Bay Sands Bayfront Avenue30-14 Hotel Tower 3 VIP ini menawarkan sensasi berkendara dengan supercar yaitu Ferrari dan Lamborghini. Wah! Ketika saya berwisata di Singapura pada Februari 2015 kemarin dan diajak ke tempat ini, saya langsung kebayang serunya ngebut naik supercar.

Untuk merasakan pengalaman mendebarkan ini, kita harus merogoh kocek lumayan dalam sih. Tapi, menurut saya worth it banget! Dengan harga berkisar Rp2,6 juta-Rp7 jutaan (tergantung paket yang diambil) kita mendapatkan sensasi berkendara dengan supercar plus piagam dan rekaman video selama kita berkendara. Keren kan! Jadi, kita punya bukti seumur hidup bahwa kita pernah naik supercar.

Ada dua pengalaman yang ditawarkan yaitu sebagai pengemudi atau cukup duduk manis di kursi penumpang. Mengemudikan sendiri supercar di jalanan Singapura pula, pasti yang terbayang di kepala ribet banget perizinannya, pastilah harus memiliki SIM internasional dan sebagainya. Jangan takut! Pengelola Ultimate Drive tak mengharuskan si pengemudi memiliki SIM internasional, kok. 

SIM A keluaran Indonesia juga laku kok! Tapi kalo kita tidak punya SIM A, ya lebih baik duduk manis aja di kursi penumpang. Ada beberapa paket yang bisa dipilih. Paket pertama yaitu Street Circuit Tour yang menawarkan sensasi berkendara selama 15 menit melewati rute lintasan F1, untuk pengendara harganya S$268 (setara Rp2,68 juta jika diasumsikan S$1 = Rp10.000) dan diskon 20% jika kita hanya sebagai penumpang.

Paket berikutnya Street to Freeway Tour dengan rute melewati lintasan FI dan setelah itu bebas memilih rute, lama berkendara 30 menit. Harga tiket untuk pengendara S$468 (setara Rp4,68 juta) dan diskon 20% jika hanya menjadi penumpang. Terakhir, paket Ultimate Tour yang menawarkan rute sama dengan paket Street to Freeway Tour, hanya bedanya lama berkendara 1 jam. Harganya S$788 (Rp7, 88 juta) untuk mengemudikan supercar dan diskon 20% jika hanya duduk manis di kursi penumpang.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Selama menunggu giliran, saya sempat ngobrol dengan Manager Ultimate Drive, Arthur Loo. Penampilannya mengingatkan saya kepada penampilan bos-bos mafia : pakaian rapi, sepatu disemir licin, rambut licin berfoam, bertindik berlian di kedua telinganya, polite tapi tak berlebihan, dan tindak-tanduknya sangat well organized. Ketawanya pun seperti sudah di-setting seperti itu. Dengan ramah dia meladeni obrolan saya.

 Menurut dia selain Singapura, hanya negara-negara di belahan Eropa yang menawarkan sensasi berkendara dengan supercar. Waktu saya tanya, apakah ada keinginan membuka cabang di Jakarta, pria tersebut tertawa. Dia bilang,”Jakarta? You must be kidding! Jakarta sangat, sangat macet, bagaimana bisa menikmati ngebut dengan supercar bila kita diadang kemacetan seperti itu?”

Hehehe….iya siiih. Lalu, saya bilang,”Tapi banyak hloh orang-orang kaya di Jakarta memiliki supercar seperti Ferrari atau Lamborghini.”

Mr Loo ketawa lagi. “Yah mungkin itu lebih ke prestise, untuk memuaskan ego mereka. Tapi kalo sensasi ngebut naik supercar, saya kira tak mungkin mereka rasakan setiap hari,” ujar Mr. Loo.

Lalu, sebagai orang yang tak pernah merasakan berkendara dengan supercar, saya bertanya lagi,"Lebih enakan mana Ferrari atau Lamborghini?"

“Tergantung. Kalo Lamborghini lebih maskulin, dengerin suara brom-bromnya lebih kenceng kan dibandingin suara knalpot Ferrari? Nah biasanya ini disukai cowok-cowok. Sementara, Ferrari lebih feminin, jadi lebih cocok untuk cewek,” kata Mr Loo sambil menambahkan sederet artis Indonesia pernah juga menjajal sensasi berkendara supercar di Ultimate Drive. Tapi waktu saya kejar siapa aja mereka, Mr Loo bilang tak hapal.

Yang jelas, bukan karena Ferrari lebih feminin waktu saya menjatuhkan pilihan ke Ferrari. Alasan sebenarnya sih karena saya suka warnanya : merah! Berhubung saya bukan pemilik SIM A, ya saya harus puas duduk manis di kursi penumpang. Setelah memasang seat belt, vrooom….vrooom…. melajulah mobil menyusuri jalanan Singapura. Bagaimana rasanya? Ruuaaar biasa. Melewati jalanan Singapura yang sepi, melihat Marina Bay Sands yang terlihat berkilauan di bawah matahari menjelang sore, sementara angin menampar-nampar muka saya betul-betul sensasi menyenangkan. Betul-betul seperti lari dari kenyataan : kenyataan bahwa saya hidup di Indonesia yang berkawan dengan kemacetan.

(Astrid Prihatini W.D, email: astridpwd@gmail.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun