“Tergantung. Kalo Lamborghini lebih maskulin, dengerin suara brom-bromnya lebih kenceng kan dibandingin suara knalpot Ferrari? Nah biasanya ini disukai cowok-cowok. Sementara, Ferrari lebih feminin, jadi lebih cocok untuk cewek,” kata Mr Loo sambil menambahkan sederet artis Indonesia pernah juga menjajal sensasi berkendara supercar di Ultimate Drive. Tapi waktu saya kejar siapa aja mereka, Mr Loo bilang tak hapal.
Yang jelas, bukan karena Ferrari lebih feminin waktu saya menjatuhkan pilihan ke Ferrari. Alasan sebenarnya sih karena saya suka warnanya : merah! Berhubung saya bukan pemilik SIM A, ya saya harus puas duduk manis di kursi penumpang. Setelah memasang seat belt, vrooom….vrooom…. melajulah mobil menyusuri jalanan Singapura. Bagaimana rasanya? Ruuaaar biasa. Melewati jalanan Singapura yang sepi, melihat Marina Bay Sands yang terlihat berkilauan di bawah matahari menjelang sore, sementara angin menampar-nampar muka saya betul-betul sensasi menyenangkan. Betul-betul seperti lari dari kenyataan : kenyataan bahwa saya hidup di Indonesia yang berkawan dengan kemacetan.
(Astrid Prihatini W.D, email: astridpwd@gmail.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H