Mohon tunggu...
Solkot namora
Solkot namora Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang penulis amatir yang mencoba tidak makan batu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjelajahi Diri dalam Kesendirian

9 April 2024   14:35 Diperbarui: 9 April 2024   14:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia pada era ini sudah serba terkoneksi satu sama lain, dimana terdapat distraksi dan rutinitas yang ramai membuat kita takut akan sendiri,  karena seolah kesendirian adalah kondisi yang tidak diinginkan. Namun, pada dasarnya kesendirian dapat membuka pintu pemahaman terhadap apa yang terjadi pada kehidupan, hal ini dapat menjadi dasar kita untuk menemukan kebijaksanaan dengan menjelajahi diri dalam kesendirian.

Kesendirian Sebagai Ruang Refleksi

Menjelajahi diri dalam kesendirian bisa dimulai memandang bahwa kesendirian adalah tempat untuk kita melakukan refleksi, tempat dimana kita dapat merenungkan kompleksitas diri. Menurut filsuf klasik Socrates "Kehidupan yang tidak diperiksa maka tidak dapat untuk dijalani". Oleh karena itu menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk menjalani hidup dengan merenungkan pertanyaan mendasar terkait eksistensi kita, tentang siapa dan apa tujuan kita hidup. Menjalani hidup tanpa refleksi akan menuntun kita sebagai seorang yang angkuh terhadap kehidupan sosial, merasa bahwa diri sendiri adalah orang yang sarat akan kebenaran, tetapi hal yang perlu diketahui manusia sangat sulit mencapai kesempurnaan.

Keterhubungan dengan Alam Semesta

Kesendirian juga memungkinkan kita untuk merasakan keterhubungan dengan alam semesta, disaat kita sendiri kita akan merasakan bahwa alam semesta berdiri melibatkan banyak entitas di dalamnya. Carl Sagan seorang astronomer dari Amerika menyampaikan dalam seri dokumenternya "Cosmos A Personal Voyage" dan buku yang berjudul "Cosmos" yang mana ia menggambarkan pada kita bahwa kesendirian dapat membantu kita terhubung dengan alam semesta yang sangat luas. Carl Sagan menyampaikan gagasan bahwa disaat kita merenung dan menyendiri terkait ruang dan waktu yang tiada batas, kita akan memahami bahwa alam semesta penuh akan keajaiban dan kompleksitas.

Kreativitas dan Introspeksi

Kreativitas dan Introspeksi tentu berkaitan dengan kesendirian, berada di dalam kesunyian tentunya menciptakan ruang kreativitas untuk berkembang dan pikiran untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan yang baru. Dalam kesendirian kita dapat melakukan introspeksi yang mendalam terkait apa yang telah dilakukan, kita dapat menjelajahi wilayah - wilayah pemikiran yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, serta dapat memberikan jawaban kepada kita untuk menciptakan kreativitas yang produktif.

Kesendirian sebagai Pintu Menuju Kebijaksanaan

Perlu disadari bahwa distraksi pasti datang dari luar, dalam pemahaman tentang hakikat kehidupan cenderung terdistraksi oleh kehidupan dari luar. Martin Heidegger dalam konsepnya "forgetfulness of Being" ia berpendapat bahwa manusia seringkali terdistraksi oleh tugas - tugas praktis yang ada di dunia luar yang mana akan membawa mereka lupa akan eksistensinya. Kesendirian menurut Heidegger adalah jalan keluar untuk memutus rantai distraksi yang mana akan membawa manusia kepada makna hakiki kehidupan. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus bijak menjadi seorang pemikir untuk menentukan waktu, waktu dimana kita untuk tidak terlibat dalam keadaan yang banyak akan distraksi dengan waktu dimana kita sendiri untuk merenungkan sebuah makna yang akan membawa kita pada kebijaksanaan.

Penerimaan terhadap Ketidakpastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun