Mohon tunggu...
ahmad amrullah
ahmad amrullah Mohon Tunggu... -

belajar..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Daku

31 Agustus 2010   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah, Ibu

Ketika engkau berkubang dengan lumpur

Ketika badanmu basah bukan karena air hujan, atau sungai di dekat ladang

Tetapi Basah karena keringat

Di usia yang mendekati senja

Untuk apalagi semua itu?

Kalau bukan untuk daku

Ayah, Ibu

Malammu engkau habiskan dengan doa'-doa'

Kau tumpahkan air matamu

Berharap pada-NYA

Semua untuk daku

Ayah, Ibu

Maafkan daku yang duduk di kursi empuk

Menatap huruf-huruf yang berterbangan di papan putih

Mendengar kata-kata yang menakjubkan

Walau kadang yang terjadi tak seindah kata-kata itu

Ayah, Ibu

Maaf, daku yang takkan pernah membalas apa yang engkau beri

Karena engkau tak pernah meminta walau sebatas senyum

Tapi ijinkan daku memberi nantinya

Sebagaimana engkau memberi

Walau itu takkan pernah menyamai apa yang engkau beri

Ayah, Ibu

Andaikan daku diijinkan oleh-NYA

Ijinkan daku menyembahmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun