Aku bukan etalase yang siap dipajang 24 jam
Dipamerkan dan dipuja-puja setiap orang
Namun tidak ada waktu untuk bernafas
Dan sekedar untuk mengagumi diri sendiri
Aku bukan pemuas hasrat yang tidak bertanggungjawab
Selalu mengambil sesuatu dariku tanpa mengembalikannya
Aku tak seberuntung pelacur yang mendapat harga dari keperawanannya
Aku hanya dibayar dengan setangkai bunga mawar
Dan bualan-bualan cinta murahan
Ketika aku tersadar
Aku sudah kehilangan semuanya!!
Aku bukan barang dagangan
Sebagai pemancing kaum adam
Demi keuntungan kaum kapitalis
Memaksaku menanggalkan kain yang melekat di badanku
Memerah tenagaku tanpa ampun
Demi sebuah penghidupan yang layak
Aku bukan budak yang selalu mengamini semua perkataan sang majikan
Karena aku seorang istri yang berhak untuk menolak
Disayang selayaknya kekasih idaman
Disentuh dengan mesra tanpa kekerasan
Aku seorang ibu yang ingin didengar ucapannya
Tidak diganjar tuntutan dan tagihan
Menghabiskan masakanku tanpa keluhan
Dan disapa lembut tanpa rengekan
Karena aku seorang PEREMPUAN. .
Yang menginginkan dihormati dan dihargai derajatnya bukan sebagai pelengkap
kesempurnaan
Tapi aku seorang PEREMPUAN. .
Yang ingin dijadikan yang pertama
Bukan untuk diagungkan
Tapi untuk diperlakukan adil dan dicintai dengan halal
Karena aku seorang PEREMPUAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H